Sabtu, 27 September 2014

KEPEMIMPINAN TELADAN SEMAKIN KUAT ?

Yariana Somalinggi'
JA Situru' SH

  TNO-Makale, Saat Pengucapan Sumpah dan Janji ke-30 anggota DPRD Tana Toraja terpilih yang dilaksanakan dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kab. Tana Toraja dalam rangka Pengucapan Sumpah/Janji Anggota DPRD Kab. Tana Toraja Periode 2014-2019 semua hadirin dan Undangan mengikuti dengan seksama dengan penuh hikmat. Keg yang berlangung pada Hari Jumat / 26 September 2014 merupakan perletakan tonggak Kepemimpinan dan Pemetaan Politik di Bumi Lakipadada sampai 5 tahun kedepan. Tiga Tokoh ternama yang diambil sumpah/janjinya, diantaranya JA Situru' SH sang mastro politik juga mantan Bupati 2 periode yang sangat fenomenal. Selanjutnya, Victor Datuan Batara, SH mantan Kapolres Tator dan mantan Calon Bupati Tator, dan terakhir Yariana Somalinggi adalah Istri Bupati Tana Toraja Theopilus Allorerung yang juga selaku Ketua TP PKK Kab. Tana Toraja.


Ketiga tokoh yang disebutkan diatas adalah pentolan-pentolan politik di daerah ini dan sudah membuktikan dirinya masuk di jajaran "Lembaga Terhormat". Masuknya ketiga orang ini, dikatakan beberapa kalangan sebagai tonggak baru perpolitikan di Tana Toraja, sebut saja Ferryanto Belopadang,sang Aktifis LSM dan Ketua LSM LEKAT, memberikan pandangannya, dikatakannya " Masuknya JA Situru' Sh sebagai tokoh yang kontroversial akan menambah dinamika di lembaga ini, serta masuknya Yariana Somalinggi, juga akan mewarnai kinerja DPRD Tana Toraja. Masuknya kedua tokoh ini, akan semakin memperkuat kepemimpinan Teladan sampai akhir periode pada 26 September 2015, demikian juga masuknya Victor Datuan Batara sebagai anggota DPRD akan menambah hangat suasana dikalangan Legislator". 
Pengucapan Sumpah/Janji

Saat ditanyai TNO tentang Posisi Ketua DPRD, Ryan sapaan Ketua LSM LEKAT dengan tegas menanggapi, sebaiknya Partai Golkar tetap mempertahankan posisi Welem sambolangi',SE karena sudah teruji selama ini, lanjut dikatannya " Kami sebagai bagian kecil masyarakt Tana Toraja sangat mengharapkan kebesaran Partai Golkar untuk tetap mempertahankan posisi Welem sambolangi',SE sebagai Ketua di Periode ini,karena Figur Welem sangat familiar dan berhasil mempertahankan kewibawaan Pemkab Taba Toraja selama ini, dan ini semua keuntungan partainya,kalau ada upaya untuk mendikreditkannya,itu kerugian besar!".(tim)
»»   Selengkapnya...

Senin, 22 September 2014

"GERBONG MUTASI" Pemkab Tator Bergerak, Sejumlah P...

"GERBONG MUTASI" Pemkab Tator Bergerak, Sejumlah P...: Makale -TNO, Sore ini desas-desus mutasi pejabat di jajaran Pemkab Tana Toraja akan dilaksanakan besok (23/9) sangat santer dibicarakan, hal...
»»   Selengkapnya...

Sabtu, 13 September 2014

MASYARAKAT TORAJA MENGHARAPKAN PENUNTASAN KASUS BANDARA DEMI PERCEPATAN PEMBANGUNAN BANDARA DI TANA TORAJA

Sosialisasi Pembangunan Bandara Buntu Kunik
Mengkendek-TNO, Setelah dicanangkan pembangunannya oleh Gubernur Sulawesi Selatan 3 tahun yang lalu, Pembangunan Bandara Buntu Kunik sebagai Bandara Baru di Kabupaten Tana Toraja terkesan lamban. Beberapa hal yang sangat dirasakan oleh masyarakat di daerah pariwisata ini adalah proses hukum terkait pembebasan lahan dan kasus dugaan korupsi pembebasan lahan yang masih bergulir.

Pemeriksaan Kasus Bandara Buntu Kunik
Harapan masyarakat Tana Toraja untuk menikmati layanan transportasi udara yang memadai, bahkan menurut informasi berskala internasional menjadi dambaan semua pihak, hanya saja mereka tidak menerima jikalau ada kesan pembodohan apalagi kalau dikorupsi, salah seorang pemerhati dan penggiat LSm di daerah ini mengungkapakan keprihatinannya terkait kasus yang membelit Tim 9 pembebasan Lahan Bandata Buntu Kunik di Mengkendek . Dikatakan Zeth Taruk tiku, " Kami sebnagai masyarakat sangat mengharapkan selesainya pembangunan Bandara, tetapi sepertinya pemerintah pusat juga tidak serius, bahkan dana yang diturunkan tidak maksimal untuk sekedar pekerjaan tanah. sampai sekarang baru sekitar 100 M yang turun, sementara dibutuhkan jauh lebih banyak utk pematangan tanah, ada apa?. Demikian salah seorang warga yang ditemui, saat ditanyakan tentang kasus terkait bandara, Zeth menyesalkan terjadinya hal itu, dikatakannya"Penetapan Kasus dan Tersangka sejak 2 tahun lalu dan belum ada Kepastian Hukum, sebaiknya pihak Penyidik lebih memaksimalkan Upaya penyidikan, atau sekalian menutup kasusnya jika memang sulit dibuktikan!" Hal ini memmang sering diungkapkan para penggiat dan pemerhati di Bumi Lakipadada ini, namun kenyataannya sudah sangat berlarut-larut dan menjadi preseden buruk bagi Pihak Polda yang sudah menahan 2 tersangka namun sampai saat ini belum ada kepastian hukumnya.
Data Penggugat Lahan

Kasus Perdata Sengketa 
Seandainya Kasus ini tidak tuntas juga, akan terkatung-katunglah status hukum kedua tersangka yang kita sudah ketahui bersama yakni Enos Karoma sebagai Ketua Tim 9 Pembebasan lahan sekaligus Sekda Tator dan Ruben Rombe Randa sebagai Camat Mengkendek kala itu sekaligus Plt.Di Lembang Rantedada. Akankah kasus ini berlanjut ke Meja Hijau atau ditelan waktu di Polda, yang katanya akan ada tersangka lain, atau Beranikah KPK mengambil alih kasus ini, kita nantikan saja?
Suasana Penerima Ganti Rugi
Sidang Perdata Pitu Lombok Pitu Tanete




Surat Pengaduan
Lokasi Pembangunan Bandara Buntu Kunik di Mapongka






Ilustrasi 2 tersangka ditahan
Ilustrasi Penahanan Tersangka 


»»   Selengkapnya...

Jumat, 05 September 2014

Dosen STT Jakarta Tolak Rencana Patung Yesus di Tana Toraja

Penulis: Martahan Lumban Gaol20:17 WIB | Jumat, 05 September 2014

Dosen STT Jakarta Tolak Rencana Patung Yesus di Tana Toraja

Patung Christ the Redeemer di Rio de Janeiro, Brasil, yang tingginya ingin dikalahkan oleh patung Yesus di Tana Toraja. (Foto:independent.co.uk)
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dosen Sekolah Tinggi Teologia (STT) Jakarta, Pendeta Kadarmanto Hardjowasito menolak rencana pembangunan patung Yesus Kristus setinggi 40 meter di Bukit Burake, Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan karena dapat berdampak negatif.
Penolakan tersebut disampaikan melalui sebuah surat terbuka yang dia kirim untuk Bupati Tana Toraja, Theopilus Allorerung, setelah mengetahui berita rencana pembangunan tersebut di situs kompas.com Sabtu (30/8).
“Perihal rencana Bupati Tana Toraja membangun Patung Yesus Kristus setinggi 40 meter di Bukit Burake, Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, saya sampaikan keprihatinan. Saya juga memohon dengan hormat agar rencana tersebut dibatalkan karena bisa berdampak negatif,” ucap Kadarmanto di surat terbuka yang diterima satuharapan.com, Kamis (5/9).
Kadarmanto menuturkan kesaksian Kristiani yang sejati harusnya tidak dibangun lewat simbol fisik yang megah dan mahal, tapi lewat sikap hidup orang Kristen yang benar dan menjadi berkat dan rahmat bagi sesama.
“Pembangunan tersebut bisa menjadi bahan cemoohan ketika perilaku kita bertentangan dengan ajaran Yesus,” ungkap sosok yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Sinode Gereja Kristen Jawa (GKJ) itu.
Ia berpandangan pembangunan patung Yesus Kristus tersebut memiliki motivasi ekonomi, walaupun dibungkus sebagai wisata religi.
“Bukanlah alasan yang baik dan memuliakan Yesus,” kata dia.
Kadarmanto meyakini bahwa tugas utama seorang Kristen yang diberi kehormatan oleh rakyat dan negara untuk memimpin satu wilayah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah membawa kesejahteraan pada rakyatnya, terutama bagi mereka yang paling miskin dan tertinggal tanpa membedakan ras, suku, agama, dan sebagainya.
“Anak-anak kurang gizi dan tidak mendapat pendidikan yang baik, keluarga miskin tanpa pekerjaan layak, dan petani kecil tanpa tanah, seharusnya menjadi prioritas pemerintah daerah saat ini, termasuk Kabupaten Tana Toraja. Saya percaya sumber daya dan dana yang ada sebaiknya digunakan untuk kesejahteraan rakyat yang membutuhkan,” jelas Kadarmanto.
Menurutnya, meskipun umat Kristen adalah agama mayoritas penduduk Tana Toraja, namun sewajarnya dana publik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tidak digunakan hanya untuk satu kelompok agama saja.
“Bila dana ini dikumpulkan secara sukarela dari pribadi-pribadi dan tidak menggunakan dan publik, kami mohon Bapak Bupati tidak terlibat dalam penggalangan dana ini, karena akan menimbulkan benturan kepentingan jabatan,” tutup Dosen STT Jakarta itu.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
posting : satu harapan
»»   Selengkapnya...