Minggu, 01 Januari 2012

2 Kelurahan di Makale Selatan Belum Nikmati Listrik


Warga di Kelurahan Pasang dan To’sapan, Kecamatan Makale Selatan, Kab. Tana Toraja, belum merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya, seperti usia kemerdekaan Republik Indonesia yang telah memasuki usia ke-66 tahun. Pasalnya, kedua kelurahan, sampai saat ini belum dapat menikmati penerangan listrik seperti kelurahan-kelurahan lainnya. Di saat listrik telah dinikmati di beberapa desa tetangganya, dua warga desa tersebut malah bernasib berbeda.

Daniel, 49, warga Kelurahan Pasang, Kec. Makale Selatan mengungkapkan, hingga saat ini dusun yang ia tempati belum teraliri listrik. Praktis, jika malam hari, dusun yang berada di pinggiran hutan itu gelap gulita. Dia juga mengakui tanaman warga yang ditanam di kebun warga sering dirusak kawanan babi hutan yang masih banyak berkeliaran di sekitar Kelurahan Pasang dan To’sapan. Ketiadaan listrik ini berakibat pula pada aktivitas belajar siswa di rumah yang sangat terganggu karena tidak adanya penerangan.Anak sekolah harus membaca dan belajar hanya diterangi lampu minyak tanah. Ditambahkannya bahwa, untuk mendapatkan satu liter minyak tanah, warga harus morogih kantong hingga Rp 60.000 karena akses jalan yang tidak baik.Pasalnya, warga harus membeli minyak tanah ke Kota Makale dengan menyewa ojek karena daerahnya belum terjangkau kendaraan umum.

Camat Makale Selatan Rosaria Dammen, yang dihubungi terpisah mengatakan, akibat belum tersentuh aliran listrik, ratusan keluarga menggunakan lampu tempel sebagai sumber penerangan pada malam hari. “Warga di Kelurahan Pasang dan To’sapan sangat mendambakan menikmati listrik untuk penerangan pada malam hari,”katanya.

Dia berharap Pemkab Tana Toraja membantu warga memenuhi kebutuhan akan listrik. Paling tidak, dibangun turbin sebagai pembangkit listrik untuk penerangan rumah warga.

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar