Senin, 10 Desember 2012

SBY Mengaku Frustrasi Berantas Korupsi


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku frustrasi dengan semakin parahnya korupsi di negeri ini. Bahkan, dia melihat korupsi semakin mengerikan karena sudah masuk ke seluruh elemen pemerintahan.



"Mari kita lanjutkan perjuangan dan kerja keras kita, tidak lunak. Kadang-kadang saya pun merasa frustrasi memberantas korupsi, tapi jangan putus asa dan patah semangat," ujar SBY di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/12).
SBY mengatakan, semua pihak harus menaruh keyakinannya bahwa kasus korupsi dapat diatasi dengan baik oleh semua elemen masyarakat. Pasalnya, tidak ada tujuan yang tidak bisa dicapai guna mencapai kondisi negara yang aman dan sejahtera.
"Insya Allah ada jalan di masa depan dan saya realistis, negara lain butuh waktu yang panjang. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk kita tidak yakin diri untuk kita tidak tujuan itu akan kita capai," katanya.
Untuk mencapai hal itu, Presiden memaparkan ada enam hal yang harus dilaksanakan oleh semua elemen untuk dapat memberantas korupsi. Pertama mengenai komitmen dan pemberantasan korupsi di unsur pimpinan.

"Jangan ada yang kendor, jangan ada yang frustrasi dan seterusnya," ucapnya.
Kedua, independensi dan ketegasan lembaga pemberantasan korupsi seperti KPK harus tetap dihormati. Ketiga integritas, profesionalisme dan kapasitas para penegak hukum termasuk KPK juga sangat penting.
"Bagi para penegak hukum jangan ada istilah pagar makan tanaman," tuturnya.
Keempat, harus ada peningkatan kontrol dan lebih terbuka kepada masyarakat guna mencegah dan menciptakan sistem yang bersih, Di antaranya, dengan mengundang media massa atau pembocor untuk menyampaikan informasi yang tepat dan jelas berdasarkan sumber asalnya.
Kelima, meningkatkan kesejahteraan para pejabat dan pegawai agar mampu menjalani kehidupan yang layak. "Itu perlu terus ditingkatkan agar mereka tidak mudah tergoda oleh godaan yang itu menyimpang dan pelanggaran hukum," paparnya.
Keenam, adanya kerja sama internasional yang efektif dalam hal pemberantasan korupsi. "Itu tetap kita perlukan," tuturnya.
[did]

posting : plasma msn

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar