Kamis, 09 Februari 2012

Wajah Murung Pendidikan Di Tana Toraja, Ratusan Milyar Dikelola Dinas Pendidikan Setiap Tahunnya

TNO-Tana Toraja, Wajah Murung Pendidikan Di Tana Toraja, Ratusan Milyar Dikelola Dinas Pendidikan Setiap Tahunnya, jangan heran kalau orang selalu mengatakan kwalitas pendidikan di Toraja utamanya di Tana Toraja menurun, memang ada beberapa siswa yang sempat ikut lomba atau kompetisi di berbagai event, dan bisa meraih prestasi. Tapi itu cuma temporer, tidak signifikan bahkan terlalu dibanggakan untuk menutupi ketidakberdayaan pelaksanaan pendidikan dan minimnya sarana dan prasarana yang memadai. Diperparah lagi perencanaan pembangunan infrastruktur yang tidak terencana dengan baik, ada beberapa sekolah yang selalu dibenahi dan ada sekolah yang bahkan belum pernah tersentuh pembangunan. Sebut saja SDN 180 Rembo-Rembo kelas jauh Sumungin, kondisi sekolahnya sangat memprihatinkan dan ini sudah beberapa tahun dimintakan anggaran untuk pembangunannya, sejak 2007. Tahun 2011 ada anggaran untuk pembangunan SD-SMPN 7 (Satap) Bittuang, tetapi hanya 2 RKB,  membingungkan masyarakat untuk SD yang terdiri dari kelas 1-6 dan SMP yang terdiri dari kelas 1-3, minimal ada 9 kelas, tetapi masyarakat dijanjikan pembangunan secara bertahap. Apa memang betul, inilah yang membuat beberapa LSM di Tana Toraja kecewa terhadap pengelolaan sektor Pendidikan di Tana Toraja. Bahkan pada tanggal 1 Februari 2012, LSM LEKAT sudah melaporkan ke Bupati dan Polres serta Kejaksaan untuk memeriksa pembangunan sekolah tersebut. Beberapa hal yang fatal dikatakan Ferryanto Belopadang, Ketua LSM LEKAT, penanganan dan pengelolaan sektor pendidikan di Kabupaten Tana Toraja sangat memprihatinkan, seperti Pengelolaan Dana BOS, Sertifikasi dan Pembangunan Infrastruktur, utamanya pembangunan beberapa sekolah baik itu ruang kelas baru dan rehabilitasi, terkadang dikerjakan seadanya, sementara dan yang digelontorkan Pemerintah ratusan milyar, sungguh memprihatinkan! Kami minta Bupati lebih konsentrasi terhadap pelaksanaan teknis penanganan dunia pendidikan, sesuai tagline "Kompetensi Menentukan Kinerja" jangan ada pembiaran, karena pembiaran bisa saja menjadi ketidakberdayaan, kasian masyarakat kalau itu yang terjadi, apalagi sudah masuk tahun ke-2 pemerintahannya Bung Theo, kepada Aparat Penegak Hukum, kami sudah ada informasi dan pengaduan, harap disikapi secepatnya" demikian Ryan mengakhiri komentarnya.(jus)

Artikel Terkait



1 komentar:

LSM LEKAT mengatakan...

Selasa (14/2), Tim Kejaksaan Makale sdh turun ke lokasi, dan menemukan berbagai kejanggalan, km mendukung upaya pihak Penegak Hukum untuk menindak mereka,kasian para siswa didik....ini beresiko nyawa...seandaix rubuh bangunan barux krn konstruksi yang asal2n...Kepala Dinas Pendidikan Tana Toraja harus bertanggungjawab, Bupati jangan lakukan PEMBIARAN !!!

Posting Komentar