kompasiana
Eriyanto
TNO, JAKARTA – Dulu ia dipuja-puja sebagai bintang lapangan, bahkan sempat dijamu makan malam oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Ani di Istana Negara.
Setahun berselang, kondisinya berbalik 180 derajat. Bocah berusia 16 tahun itu tak lebih dari anak kampung seperti awal dia dulu. Sepulang sekolah di SMAN 1 Nagrak, ia mencari rumput untuk memberi makan domba-domba peliharaannya.
Begitulah nasib Eriyanto, kapten sempat yang membawa The All Star Team Milan Junior Camp menjuarai turnamen Milan Junior Camp Day Tournament di markas AC Milan, Italia, pada tahun 2010 silam. Tak hanya tim yang juara, ia pun terpilih sebagai kapten terbaik. Sebuah prestasi yang luar biasa.
Seusai membawa timnya mengharumkan nama Indonesia, Eriyanto dan kawan-kawannya disambut bak pahlawan. Ia juga sempat digadang-gadang oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng, yang membawanya ke Istana Negara untuk bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden memberikan janji manis kepada The All Star Team Milan Junior Camp. "Presiden berjanji semua biaya sekolah ditanggung dan diberi kehidupan layak," ungkap Eriyanto yang berasal dari Sukabumi, Jawa Barat, Senin (26/12/2011).
“Tanyakan ke mereka, apa harapan dan cita-cita. Mau menjadi pesepakbola atau karier lainnya. Bisa berhasil sebagai pemain bola, sekolah atau profesi lainnya” itulah sekelumit kata yang keluar dari President SBY saat memberikan pesan kepada Andi Mallarengeng agar memperhatikan masa depan remaja-remaja potensial ini.
Namun janji itu ternyata hanya sebatas janji. Setahun berselang, Eriyanto tak pernah merasakan realisasi janji yang dilontarkan Presiden.
Setahun berselang, kondisinya berbalik 180 derajat. Bocah berusia 16 tahun itu tak lebih dari anak kampung seperti awal dia dulu. Sepulang sekolah di SMAN 1 Nagrak, ia mencari rumput untuk memberi makan domba-domba peliharaannya.
Begitulah nasib Eriyanto, kapten sempat yang membawa The All Star Team Milan Junior Camp menjuarai turnamen Milan Junior Camp Day Tournament di markas AC Milan, Italia, pada tahun 2010 silam. Tak hanya tim yang juara, ia pun terpilih sebagai kapten terbaik. Sebuah prestasi yang luar biasa.
Seusai membawa timnya mengharumkan nama Indonesia, Eriyanto dan kawan-kawannya disambut bak pahlawan. Ia juga sempat digadang-gadang oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng, yang membawanya ke Istana Negara untuk bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden memberikan janji manis kepada The All Star Team Milan Junior Camp. "Presiden berjanji semua biaya sekolah ditanggung dan diberi kehidupan layak," ungkap Eriyanto yang berasal dari Sukabumi, Jawa Barat, Senin (26/12/2011).
“Tanyakan ke mereka, apa harapan dan cita-cita. Mau menjadi pesepakbola atau karier lainnya. Bisa berhasil sebagai pemain bola, sekolah atau profesi lainnya” itulah sekelumit kata yang keluar dari President SBY saat memberikan pesan kepada Andi Mallarengeng agar memperhatikan masa depan remaja-remaja potensial ini.
Namun janji itu ternyata hanya sebatas janji. Setahun berselang, Eriyanto tak pernah merasakan realisasi janji yang dilontarkan Presiden.
Editor: Dodi Esvandi | Sumber: Kompas.com
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar