Rabu, 07 Desember 2011


TNO-GOWA,(upload  TRIBUN-TIMUR.COM) - Sejumlah Kepala Sekolah (Kepsek) di Gowa kini resah. Mereka mengeluhkan sepak terjang oknum yang mengatasnamakan LSM dan wartawan yang mendatangi sekolah-sekolah dengan alasan melakukan pemantauan bantuan. Ironisnya, oknum yang mengaku LSM dan wartawan itu terkesan mengintimidasi kepala sekolah. Selain itu, Kepala Sekolah juga diancam dilapor ke aparat berwajib terkait temuannya terhadap realisasi bantuan pembangunan sekolah dari pusat.]

Salah satu Kepala Sekolah yang resah adalah Kepala SMAN 1 Bontomarannu, Suddin Bahrum. Kepada wartawan, di Kantor Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda, Gowa, Senin, (5/12/2011), Suddin mengaku didatangi dua orang yang mengaku sebagai LSM dan wartawan surat kabar mingguan,  Sabtu, 3 Desember lalu di rumahnya. Mulanya, kata Sudding, oknum LSM yang bernama Syarif mengaku mengantongi izin dari Dinas Pendidikan Sulsel untuk melakukan pemantauan terhadap sekolah.

Namun yang disayangkan Suddin, aksi kedua oknum itu sangat berlebihan. "Mereka mau membongkar bangunan karena katanya tidak sesuai dengan RAB (Rencana Anggaran Biaya). Mereka juga ancam akan penjarakan saya," keluh Suddin.

Meski demikian, Sudding mengaku kedua oknum itu tidak sampai meminta sejumlah uang. Tetapi Sudding ragu apakah betul keduanya adalah aktivis LSM dan wartawan.

"Setahu saya, LSM dan wartawan itu selalu mengedepankan etika dalam bekerja. Kalau pun ada pelanggaran, tidak seperti itu caranya," kata Suddin.

Kabid Pendidikan Menengah, Dinas Pendidikan Nasional, Syamsuddin sangat menyayangkan kejadian tersebut. Namun dia meminta para kepala sekolah tetap bersikap tenang. Siapa pun yang bertamu ke sekolah, lanjutnya, sebaiknya tetap diterima.

"Kalau dia mengaku ada temuan, arahkan langsung ke sini. Konfirmasi ke dinas supaya lebih jelas," kata  Syamsuddin.

Kasubag Humas Polres Gowa AKP Andri Lilikay menyarankan Kepala Sekolah agar segera melapor ke polisi jika menemukan ada oknum LSM maupun wartawan yang melakukan pengancaman. Dia mengatakan, hal itu sudah merupakan tindakan pidana . "Yang penting ada saksi, laporkan saja identitasnya. Pasti akan kita proses oknum LSM atau siapa pun yang berlagak seperti polisi," kata AKP Andri.

Oknum LSM yang disebut-sebut melakukan keresahan Kepala Sekolah, Syarif yang dikonfirmasi via selularnya mengakui jika memang turun melakukan pemantauan ke sejumlah sekolah di Gowa. Namun, Syarif membantah melakukan intimidasi apalagi mengencam memenjarakan Kepala Sekolah.

"Bos, saya ini LSM profesional. Saya memantau atas izin Diknas Provinsi dan Diknas Gowa. Bahkan Izin dari Pusat juga. Lagi pula saya tidak mengintimidasi. Saya memantau sebatas hal wajar. Kalau ada Kepala Sekolah yang keberatan, sebut namanya, dimanapun saya temui," dalihnya..

Syarif mengutarakan dia turun memantau sebatas melakukan pemeriksaan dokumen pembangunan dengan alasan karena pihaknya menemukan adanya temuan. Namun, saat ditanyakan apa temuannya, Syarif enggan membeberkannya.

"Tidak bagus di telepon bos. Bagusnya langsung ketemu. Di kantor dinas pendidikan, kantor polisi, terserah. Di kantor kamu juga boleh," katanya. (*/tribun-timur.com)

Penulis : Ninik
Editor : Muh. Irham

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar