Apa kamu tahu apa itu kesepian..
Ketika kau begitu lelah dan pulang ke rumah, yang menyapamu hanya cahaya lampu yang berkedip. Jendela-jendela dengan panorama yang sama setiap hari, juga kursi dan meja yang menatapmu hampa. Lalu buku-buku yang biasanya begitu bawel kini memutuskan untuk tutup mulut.
Tidak ada yang bisa kau ajak bercanda, atau paling tidak menjadi alasan kenapa kau ingin pulang lebih cepat ketika kau merasa tertekan.
Tidak ada, karena kau akan mendapati dirimu begitu kosong seperti jendela-jendela gagu dengan gorden meliuk genit diterpa angin yang membuat apapun yang coba kau pikirkan terasa begitu beku.
Sungguh, kau tak peduli siapa dia dan apa kata orang tentangnya. Tidak peduli betapa kotor dinding rumahmu sebab dia selalu melukis di sana.
Benar, kau tak peduli. Sebab hanya kecintaan luar biasa yang kau kecap setiap kali merasai lembutnya.
Dan sungguh, kau belum sedikitpun paham bahwa dia tidak akan kembali untuk sekedar mengajarimu cara berani menentang dunia tanpa dia. Sebab kematian tidak pernah berwasiat kepada waktu tentang kapan dia akan tiba, dan kereta apa yang akan dia tumpangi.
Palu, 18 Oktober 2011
Kupersembahkan,
Kepada kawan lama, yang hari ini datang padaku dan berkata
“Apakah kau tahu apa itu kesepian?”.
Aku paham, tapi bisakah kau membuka mata dan menerima kenyataan?
Oleh: Yull Yuriko Kirei
Sumber : TCN
Ketika kau begitu lelah dan pulang ke rumah, yang menyapamu hanya cahaya lampu yang berkedip. Jendela-jendela dengan panorama yang sama setiap hari, juga kursi dan meja yang menatapmu hampa. Lalu buku-buku yang biasanya begitu bawel kini memutuskan untuk tutup mulut.Tidak ada yang bisa kau ajak bercanda, atau paling tidak menjadi alasan kenapa kau ingin pulang lebih cepat ketika kau merasa tertekan.
Tidak ada, karena kau akan mendapati dirimu begitu kosong seperti jendela-jendela gagu dengan gorden meliuk genit diterpa angin yang membuat apapun yang coba kau pikirkan terasa begitu beku.
Sungguh, kau tak peduli siapa dia dan apa kata orang tentangnya. Tidak peduli betapa kotor dinding rumahmu sebab dia selalu melukis di sana.
Benar, kau tak peduli. Sebab hanya kecintaan luar biasa yang kau kecap setiap kali merasai lembutnya.
Dan sungguh, kau belum sedikitpun paham bahwa dia tidak akan kembali untuk sekedar mengajarimu cara berani menentang dunia tanpa dia. Sebab kematian tidak pernah berwasiat kepada waktu tentang kapan dia akan tiba, dan kereta apa yang akan dia tumpangi.
Palu, 18 Oktober 2011
Kupersembahkan,
Kepada kawan lama, yang hari ini datang padaku dan berkata
“Apakah kau tahu apa itu kesepian?”.
Aku paham, tapi bisakah kau membuka mata dan menerima kenyataan?
Oleh: Yull Yuriko Kirei
Sumber : TCN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar