Sabtu, 28 April 2012

Direktur PT Enercy Jadi Buronan Interpol

"Direktur PT Enercy kami tetapkan sebagai tersangka dan DPO dalam kasus penipuan terhadap pemilikHotel Misliana, bukan dalam kasus dugaan penipuan kompor hemat energi" Kompol Novly F Pitoy [Wakapolres Tana Toraja]

Foto: Kareba

TCN.com, MAKALE- Polres Tana Toraja resmi menetapkan Direktur PT Enercy, Franz Himetzberge, sebagai tersangka dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) atas kasus penipuan di Kabupaten Toraja Utara.


Bahkan, Franz Himetzberge yang berkewarganegaraan Jerman itu sudah menjadi buronan Interpol. Franz menjadi DPO setelah dilaporkan melakukan penipuan terhadap pemilik Hotel Misliana pada November 2011.
“Franz Himetzberge sudah kami tetapkan sebagai DPO. Kami juga sudah mengirim semua data dan foto pelaku ke polisi Interpol,” ungkap Wakapolres Tana Toraja, Kompol Novly F Pitoy di Mapolres Tator kemarin.
Dia menjelaskan, Franz yang juga menjadi distributor pengadaan kompor hemat energi di tana Toraja menyewa salah satu gedung di Hotel Misliana. Gedung itu digunakan sebagai tempat pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toraja Utara, Badan Pekerja Sinode (BPS) dan kepala desa/lurah se-Tana Toraja dan Toraja Utara.Pertemuan membahas kejelasan pengadaan kompor hemat energi yang tidak kunjung diterima masyarakat Toraja. Seusai pertemuan, seluruh biaya sewa gedung tidak dibayar oleh PT Enercy.
Franz kemudian melarikan diri dan hingga kini belum diketahui keberadaannya. “Pelaku dilaporkan pihak Hotel Misliana ke polisi sebab belum membayar kewajibannya. Keberadaan pelaku juga hingga kini masih dicari polisi dan Interpol,”ujarnya. Perwira menengah Polri itu mengatakan, jika pelaku tertangkap, itu bisa mengungkap kasus penipuan massal yang dilakukan PT Enercy dengan modus pengadaan kompor hemat energi. Menurutnya, polisi belum mengusut kasus itu karena merupakan delik aduan.
Sejauh ini belum ada satu pun orang yang menjadi korban penipuan melapor ke polisi. “Direktur PT Enercy kami tetapkan sebagai tersangka dan DPO dalam kasus penipuan terhadap pemilikHotel Misliana, bukan dalam kasus dugaan penipuan kompor hemat energi. Tapi jika pelaku tertangkap, kasus pengadaan kompor itu juga bisa terungkap,”ujarnya.
Ketua Gerakan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Toraja, Frans Bone menyatakan pihaknya sudah menyerahkan sejumlah bukti kasus dugaan penipuan massal yang dilakukan PT Enercy.
PT Enercy menjanjikan pengadaan kompor hemat energi dengan memungut Rp50.000 hingga Rp100.000 kepada masyarakat yang ingin memesan kompor itu.Namun,hingga kini kompor yang dijanjikan sejak 2009 belum juga terealisasi.
“Dari invetigasi kami, ada sekitar 45.000 masyarakat Toraja yang sudah menyetor uang muka dengan taksiran uang hingga miliaran,” jelas Frans Bone saat melaporkan dugaan penipuan PT Enercy ke Polres Tana Toraja,Senin (23/4). [joni lembang]
Posting : torajacybernews.com
Sumber: Sindo

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar