"Apa ini untuk buat suasana di Makassar jadi keruh?" kata Kepala BIN
VIVAnews - Badan Intelijen Negara (BIN) mengaku masih mendalami kasus pelemparan bom molotov atas tiga gereja di Makassar Kamis dini hari tadi, 14 Februari 2013. Dugaan sementara, insiden itu untuk memprovokasi konflik horisontal di ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan itu.
Kepala BIN, Letnan Jenderal TNI Marciano Norman, mengatakan pihaknya masih mempelajari apakah insiden tersebut ada upaya untuk membuat ketidakstabilan di Makassar. Sebab, polanya sudah terjadi sebanyak lima kali.
"Sedang diselidiki, apakah ini ada kaitannya untuk membuat suasana di Makassar menjadi keruh. Khususnya, kalau sudah mengarah pada rumah ibadah," jelas Norman di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis 14 Febuari 2013.
Melihat objek sasaran, Norman menduga yang menjadi target teror ini yaitu supaya terjadi konflik antarumat beragama di Ibukota Sulawesi Selatan ini.
Untuk itu, ia berpesan kepada masyarakat Makassar agar tidak reaktif karena malah akan menimbulkan benturan di kalangan masyarakat sendiri. Norman meminta masyarakat tetap tenang dan menyerahkan kasus ini kepada aparat keamanan untuk mengembalikan situasi Makassar seperti semula dan mengejar pelaku. "Pancingan seperti ini jangan direspon oleh masyarakat secara negatif," tambahnya.
Soal pengamananan pascapelemparan bom tersebut, Norman menyebutkan bahwa semua unsur di Makassar saat ini sedang meningkatkan pengamanan untuk meyakinkan kepada masyarakat agar peristiwa sejenis tidak terjadi lagi.
Kepolisian juga sudah sigap dengan melakukan langkah pencegahan. "Tentunya langkah-langkah preventif tetap dilakuan. Masyarakat ikut meningkakan keamanan lingkungan, gereja-gereja terus dijaga," kata Kapolri, Jenderal Timur Pradopo di Istana Negara. (ren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar