Jumat, 22 Februari 2013

Presiden: Gangguan di Papua Tak Bisa Dibiarkan



Moksa Hutasoit - detikNews
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar rapat untuk membahas penembakan yang terjadi di Puncak, Papua. Aksi teror penembakan yang terus terjadi dan sudah banyak memakan korban jiwa baik warga sipil maupun aparat keamanan itu, harus ditanggulangi.

"Sungguh pun Indonesia menggunakan pendekatan kesejahteraan, ekonomi, dan sosial, untuk Papua ini dan itu jadi pilihan kita. Tetapi tentu tidak mungkin dibiarkan gangguan seperti yang terjadi selama ini, termasuk kejadian kemarin di mana prajurit TNI gugur," kata Presiden SBY.

Ini disampaikannya dalam pembukaan rapat kabinet di kantornya, Jl Medan Merdeka Utara, Jumat (22/2/2013). Rapat ini dihadiri antara lain oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto, Panglima TNI Agus Suhartono, Kapolri Timur Pradopo, Mendagri Gamawan Fauzi, Menlu Marty Natalegawa dan Kepala BIN Marciano Norman.

"Saya ingin mendengarkan lebih rinci tentang kegiatan sesungguhnya," lanjut SBY lagi.

Presiden juga sangat menyayangkan gangguan keamanan yang masih dilakukan kelompok bersenjata tersebut. Terlebih pendekatan dan kebijakan pembangunan ekonomi di Papua sudah lebih baik dengan diberlakukannya status otonomi khusus dibandingkan era pemerintah sebelum-sebelumnya.

(mok/lh)

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar