Rabu, 10 Agustus 2011

BERITA SANGKUTU BANNE : SEJARAH BARU -IB KERBAU DI TORAJA BERHASIL




Pengembangan kerbau di Toraja, memasuki babakan baru.  Melalui aplikasi tehnik INSEMINASI BUATAN yang diinisiasi oleh SANGKUTU BANNE dan jaringannya bekerjasama dengan inseminator Dinas Peternakan Tana Toraja dan tenaga pengajar SPP Pala'- Pala', beberapa ekor berbau yang dilaporkan bunting, kini telah berhasil melahirkan anak, sayangnya tidak termonitor dengan baik sehingga belum diketahui secara pasti berapa persen yang menghasilkan kerbau belang karena sperma yang disuntikkan berasal dari pejantan kerbau belang.    Dari 6 ekor yang dilaporkan bunting, baru 2 ekor yang dilaporkan  berhasil melahirkan anak dengan baik : 1 jantan dan satu betina, semuanya hitam/puju’.  Yang lainnya masih menunggu kiriman fotonya untuk diupload di dunia maya. Foto yang terlampir Namun yang pasti,  keberhasilan  ini merupakan SEJARAH BARU  lahirnya kerbau dengan aplikasi inseminasi buatan dan memberikan harapan baru sebagai salah satu strategi yang jitu untuk dapat meningkatkan  populasi kerbau di Toraja ke depan.  Hal ini juga sekaligus menggambarkan bahwa SDM kita, para inseminator memiliki kwalifikasi yang memadai untuk mengaplikasikan tehnologi tersebut secara luas dimasyarakat.   Beberapa teman peneliti sangat “gregetan” dengan masalah populasi kerbau yang semakin menurun dan secara terbuka telah bersuara untuk mendorong pemda agar secepat mungkin mengambil insiatif untuk menghimpun semua stakeholder mendiskusikan arah  dan strategi kerja bersama untuk mengatasi masalah ini.  Semua stake holder : Pemda Kabupaten dan provinsi, perguruan tinggi, lembaga litbang kementrian dan non kementrian spt LIPI, BPPT termasuk  kementrian Riset dan Teknologi dapat dilibatkan dalam mendiskusikan masalah ini.  Dari diskusi ini dapat disepakati roadmap kegiatan bahkan sampai pada siapa mengerjakan apa, hak dan kewajiban masing masing stakeholder. Dorongan agar pemda mengambil inisiatif didepan sebagai konsekwensi dari sistim Otonomi daerah.   Seruan terbuka tersebut kembali kini digaungkan oleh pengelola SANGKUTU BANNE, semoga salah satu atau ada dari ke empat pemda tersebut yang merupakan wilayah plasma nuftah kerbau : Toraja Utara, Tana Toraja, Enrekang atau Mamasa secepatnya mengambil inisitatif  agar stakeholder dikumpulkan dan diajak berdiskusi.  Kalau terlambat......kita akan gigit jari....dan semoga tidak menyesal.

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar