Kedatangan massa Tondon sempat memacetkan kota makale menuju pasar Makale, pasalnya hari ini pasar makale. Kedatangan Massa masyarakat Tondon sebagai bentuk keprihatinan dan kekecewaan terhadap Kepolisian Polres Tator yang dinilainya lamban mengungkap kasus ini. Diungkapkan salah seorang Orator, "Kalau Polisi tidak mampu mengungkap dan bahkan menangkap pelaku, biar kami cari sendiri". Luapan emosi diungkapkan dengan meneriakkan beberapa kata, diantaranya menyebutkan nama sesorang yang terkait kasus tersebut, dan memang dibenarkan oleh beberapa pengunjuk rasa yang kesal. Sesekali terlihat keluarga korban meneriakkan kekecewaan, tetapi korlap dan beberapa orang kalem (kepala desa-red) yang turut hadir meredakan ketegangan yang terjadi, massar berkerumun di depan pagar mapolres yang tertutup rapat.
Tidak lama kemudian, Wakapolres Tator,Kompol Novly F Pitoy menghampiri para pengunjuk rasa didampingi penyidik kasus tersebut serta beberapa orang anggota Polres tator yang berjaga-jaga. Keterangan yang diberikan Wakapolres rupanya cukup membuat massa memahami perkembangan kasus tersebut, tetapi sebagian lagi ingin supaya Polisi memberikan batas waktu target mereka menangkap pelaku yang namanya sudah dikantongi keluarga korban dan massa yang datang. Setelah itu, Novly mempersilahkan perwakilan pengunjuk rasa untuk masuk menyampaikan unek-uneknya dan informasi terkait kasus ini. Hal ini disambut hangat oleh warga tondon yang hadir.
Bertempat di Hall Mapolres Tator, diadakan pertemuan antara Wakapolres, penyidik, dan keluarga dan perwakilan pengunjuk rasa, serta dihadirri Dandim 1414/Tator. pertemuan tersebut begitu sengit mengungkapkan informasi yang diketahui masyarakat Tondon, memang sesekali mereka menyesalkan tindakan aparat Polsek Tondon yang kurang peka terhadap kasus ini, dan memuji Kapolsek tondon yang memang antusias mencari informasi dalam pengungkapan kasus ini.
Setelah berlangsung kurang lebih 3 jam, massa meninggalkan mapolres tator dan dikawal secara ketat. (fer)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar