TNO-Jakarta (28/5) Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap
penyelundupan 1,5 juta butir ekstasi dari Shenzen, China. Sejumlah
pelaku diamankan tersamsuk diantaranya seorang prajurit TNI.
"1 orang Bintara, kita dalami terus. Kita kerjasama dengan POM TNI," kata Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN Brigjen Benny Mamoto dalam jumpa pers di Kantor BNN, Cawang, Jaktim, Senin (28/5/2012).
Pengungkapan itu dilakukan pada 8 Mei lalu, ketika kontainer tiba. Pihak BNN kemudian melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa saja yang terlibat.
"Total ada 8 orang yang ditangkap," jelasnya.
Pengungkapan kasus ini pun dilakukan dengan bekerjasama bersama sejumlah pihak diantaranya, Bareskrim Mabes Polri, Dirjen Bea Cukai, Bais TNI dan Mabes TNI. Operasi pengungkapannya bernama operasi Komodo 2012. Operasi ini juga bekerjasama dengan pihak China dan Hong Kong.
Diketahui, pelaku utama berinisal S tersebut telah memalsukan sejumlah dokumen kepabeanan. Dalam memalsukan dokumen, S mengatasnamakan sebuah nama koperasi sebagai pemesan barang yang dikirim dari China.
"Kami cek ternyata tidak terdata order ke koperasi tersebut. Dia palsukan surat, tanda tangan kepala koperasi di paslu, mencatut nama agar lebih lancar. Mencantumkan institusi, Primer Koperasi Kalta (Bais TNI)," ungkapnya.
Petugas BNN melakukan penyelidikan dengan melakukan control delivery. Kemudian ditangkaplah 8 orang yang terkait penyelundupan tersebut.
"Kita eksekusi siapa yang ngurus, dari supir, kenek, semuanya. Kontainer itu akan diarahakan ke Cengkareng, ke sebuah ruko. Kontainer akan berhenti dipinggir jalan dimasukan ke ruko. Setelah kita pemeriksaan, semua palsu, packing list dirubah. Kita tangkap semua yang terkait, kami punya kewenangan 3 hari, diperpanjang 3 hari lagi. Kami putukan siapa bersalah atau tidak. Kami terus buru yang lain," jelasnya.
(mpr/ndr)
"1 orang Bintara, kita dalami terus. Kita kerjasama dengan POM TNI," kata Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN Brigjen Benny Mamoto dalam jumpa pers di Kantor BNN, Cawang, Jaktim, Senin (28/5/2012).
Pengungkapan itu dilakukan pada 8 Mei lalu, ketika kontainer tiba. Pihak BNN kemudian melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa saja yang terlibat.
"Total ada 8 orang yang ditangkap," jelasnya.
Pengungkapan kasus ini pun dilakukan dengan bekerjasama bersama sejumlah pihak diantaranya, Bareskrim Mabes Polri, Dirjen Bea Cukai, Bais TNI dan Mabes TNI. Operasi pengungkapannya bernama operasi Komodo 2012. Operasi ini juga bekerjasama dengan pihak China dan Hong Kong.
Diketahui, pelaku utama berinisal S tersebut telah memalsukan sejumlah dokumen kepabeanan. Dalam memalsukan dokumen, S mengatasnamakan sebuah nama koperasi sebagai pemesan barang yang dikirim dari China.
"Kami cek ternyata tidak terdata order ke koperasi tersebut. Dia palsukan surat, tanda tangan kepala koperasi di paslu, mencatut nama agar lebih lancar. Mencantumkan institusi, Primer Koperasi Kalta (Bais TNI)," ungkapnya.
Petugas BNN melakukan penyelidikan dengan melakukan control delivery. Kemudian ditangkaplah 8 orang yang terkait penyelundupan tersebut.
"Kita eksekusi siapa yang ngurus, dari supir, kenek, semuanya. Kontainer itu akan diarahakan ke Cengkareng, ke sebuah ruko. Kontainer akan berhenti dipinggir jalan dimasukan ke ruko. Setelah kita pemeriksaan, semua palsu, packing list dirubah. Kita tangkap semua yang terkait, kami punya kewenangan 3 hari, diperpanjang 3 hari lagi. Kami putukan siapa bersalah atau tidak. Kami terus buru yang lain," jelasnya.
(mpr/ndr)
Posting : detikcom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar