Minggu, 08 Juli 2012

-Kantor Bupati Tana Toraja Termegah, SAYANG ditelantarkan-

TNO-Makale, Dua tahun Anggaran (lanjutan)  Pembangunan Kantor Bupati Tana Toraja terabaikan, hal ini terlihat dari kondisi yang semrawut, utamanya halaman, dan beberapa fasilitas yang strategis, terbengkainya dikarenakan karena perencanaan dan penganggaran tidak diarahkan ke hal ini, sementara " Wajah " Tana Toraja terlihat disini, setiap tamu yang datang melihat ini sebagai pembiaran. Bangunan Megah ini, dibangun diakhir masa jabatan JA Situru' SH, sang Bupati Fenomenal, terkadang sesuatu yang dipikirkannya tidak terjangkau oleh orang lain. seperti bangunan ini, salah satu keputusan beliau yang beberapa kali disoroti DPRD, tetapi saat ini menjadi kebanggaan "Bupati AMPING ", dimana kegiatan besar sudah dapat ditampung di tempat ini. Ada apa Pemerintahan sekarang ditangan theopilus tidak serius menyelesaikan fasilitas yang dibutuhkan selanjutnya? Apakah karena itu karya "AMPING", ini menarik kita cari akar permasalahan sehingga area yang dapat dimaksimalkan ini tidak dibenahi oleh Theopilus, sang Bupati saat ini? Mungkin juga karena kurangnya lagi kehadiran Bupati di kantornya, lebih banyak waktunya menerima tamu di rujab?

Menanggapi hal tersebut, Ferryanto Belopadang disela-sela kegiatan Toraya Ma'kombongan, baru-baru ini, mengungkapkan " kehadiran beberapa orang Mantan Bupati Tana Toraja, sangatlah strategis, mereka adalah pemimpin di jamannya, itu harus diakui, dan karya mereka patut dipelihara dan dihargai dengan merawatnya, atau melakukan perbaikan. Bukannya dengan selalu menyalahkan yang terdahulu terhadap semua persoalan saat ini"

Kondisi kantor Bupati sangat memprihatinkan, sementara selama ini ratusan milyar dikelola Pemkab, memang ini persoalan baru. Mana itu ke-TELADAN-an yg digaungkan waktu kampanye, sekarang semua terbantahkan, ada apa antara Bupati dan Wakil Bupati? ini bukan lagi rahasia umum, pertarungan masih jauh, apanya yang mau dibanggakan kalau seperti sekarang ini? Kasihan masyarakat Tana Toraja. Suatu saat akan ada Class Action, yang akhirnya semua terpulang ke masyarakat, sebagai korban. (fer)

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar