Senin, 02 Juli 2012
LSM LEKAT : DUKUNGAN SETENGAH HATI, PEMKAB TANA TORAJA HAMBAT PT CHRISTINA EXPLO MINING
TNO-BITTUANG, Salah satu sektor yang sangat menjanjikan untuk mendapatkan PAD, adalah sektor pertambangan. Di Kabupaten tana Toraja, Bupati Tana Toraja Theopilus, sudah memberikan Rekomendasi lanjutan
kepada PT Christina Explo Mining, tetapi surat yang dibutuhkan untuk melanjutkan
kegiatan explorasi tidak ditandatangani, sehingga masyarakat Bittuang
dan Masyarakat Adat Pali yang membawahi wilayah pertambangan di
Bittuang didampingi beberapa orang anggota LSM LEKAT mendatangi Bupati
di Rujabnya. Dalam pertemuan itu, Perwakilan masyarakat Bittuang,
PANGGALO, menyatakan ketersinggungan masyarakat dan keluarga di wilayah
sekitar areal explorasi kalau pertambangan ini dihambat,
diungkapkannya,"Kami atas nama masyarakat dan adat yang membawahi
wilayah explorasi PT Christina Explo Mining tersinggung dengan
upaya-upaya penghambatan kegiatan pertambangan. Kami rencananya mau
demo, tetapi kami datang dulu untuk menyampaikan aspirasi ke orang
nomor 1 di daerah ini, kalau tidak bisa ditangani, dan ada upaya DPRD
yang memperkeruh suasana, seharusnya mereka (DPRD-red) memperjuangkan
aspirasi murni masyarakat, bukan melibatkan diri pada satu kepentingan
saja, kalau dihalangi,kami pasti DEMO" tegasnya. Menanggapi hal
tersebut, Bupati Tana Toraja, Theopilus Allorerung, dengan gaya
diplomatis mengungkapkan " saya tidak punya kewenangan mencabut izin,
izin sudah diterbitkan terhadap 3 perusahaan pertambangan oleh kadis
yang lama, kalian jalan saja!" dan disambut terima kasih oleh
perwakilan masyarakat/Adat dan pengelola PT Christina Explo Mining,
apalagi saat ditegaskannya " Kalau ada orang didalam, kenapa harus
kasih orang diluar" ungkapan ini sangat prinsipil, karena diucapkan
oleh orang nomor 1 di daerah ini. Tetapi, ucapan tinggal ucapan,
hasilnya sampai saat ini surat yang diminta PT Christina Explo Mining
tak kunjung dikeluarkan, bahkan saat didatangi Pimpinan PT Christina
Explo Mining menunjukkan konsep surat yang dimaksud, dengan
tergesa-gesa bahkan terkesan panik, Theopilus menutup map yang
disodorkan dan mengungkapkan " Saya harus kordinasi dinas pertambangan
dulu, dan pusat, saya tidak bisa mengambil keputusan sendiri"
menanggapi hal tersebut pendamping PT Christina Explo Mining, Ketua LSM
LEKAT, Ferryanto Belopadang sontak menyatakan " Kewenangan saya kira di
tangan Bupati, atau siapa?" dan dijawab Theopilus, kembali dengan gaya
normatifnya " ...Saya butuh asistensi dari atas, dan saya AKAN BERIKAN YANG TERBAIK
" tegasnya. Menanggapi hal tersebut, Misalayuk teknisi pertambangan PT
Christina Explo Mining mengungkapkan" surat itu kami harap secepatnya
dikeluarkan sehingga kami betul-betul bisa explorasi, ijin kami tidak
lama lagi sesuai schedule yang ada". Sampai hari ini surat itu belum
juga dikeluarkan, dan ini menjadikan Ketua LSM LEKAT gerah,
dikatakannya " Sebagai Pemerintah wajib melindungi hak-hak
masyarakatnya, saat ini ada masyarakat lokal dengan kemampuannya
berupaya mengolah tambang di wilayahnya, seharusnya investor lokal
seperti ini dibina, diarahkan dengan cepat, bukannya seperti ini sudah
terlalu lama surat mereka masukkan, tetapi dinas terkait kurang peduli
atau tidak tahu harus berbuat apa?, waktu dihabiskan cuma untuk
koordinasi, kapan jadinya? kalau ini terlalu lama, kami akan layangkan
surat ke Direktur Pembinaan Pengusaha Tambang dan Batubara tentang
penghambatan perusahaan yang sudah mengantongi izin explorasi oleh
Bupati Tana Toraja, ini jelas merugikan Perusahaan, masyarakat dan
terkesan pemerintahan yang apatis, katanya cari investor, ini investor
lokal sudah ada, kenapa dibiarkan?. (fer)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar