Kamis, 22 Maret 2012

Cuaca Ekstrem-Pemprov Sulsel Tetapkan Status Siaga 1

MAKASSAR–Pemprov Sulsel menginstruksikan seluruh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di kabupaten/ kota menetapkan status siaga 1 menyikapi cuaca ekstrem yang melanda sebagian besar wilayah Sulsel.

Kepala BPBD Sulsel Mappagio mengungkapkan, instruksi siaga 1 telah disampaikan ke seluruh kabupaten/kota di Sulsel sejak sepekan lalu, menyusul adanya imbauan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai ancaman cuaca ekstrem. “Siaga 1 ini sudah disampaikan ke seluruh daerah di Sulsel sejak sepekan lalu, terhadap bencana banjir, longsor,dan puting beliung.”

”Pokoknya kita siap siaga dan posko masing-masing diaktifkan,” kata Mappagio kepada SINDO,kemarin. Seluruh BPBD dan instansi terkait lainnya diminta untuk standby24 jam di posko masingmasing dan bisa bergerak cepat jika terjadi bencana angin kencang dan hujan deras menimpa wilayahnya. Dia juga meminta seluruh petugas BPBD dan relawan bencana alam untuk ikut membantu di wilayah sekitarnya, jika tenaga di daerah bencana mengalami kekurangan personel untuk melakukan proses evakuasi.

Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang saat dikonfirmasi, membenarkan mengenai instruksi siaga 1 di Sulsel menghadapi cuaca ekstrem yang bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan. “Semua sudah kami minta siaga 1.Seluruh petugas bencana dan masyarakat harus waspada dan siaga cuaca ekstrem,” ujar Agus saat ditemui di Kantor Gubernur Sulsel,kemarin.

Mantan Ketua DPRD Sulsel itu juga mengimbau masyarakat untuk tetap berada di rumah jika terjadi hujan deras disertai angin kencang. Jika sesuatu terjadi, warga diminta untuk bisa tanggap dan mencari lokasi yang paling aman untuk menyelamatkan diri. Sebagaimana diberitakan, cuaca ekstrem berupa angin kencang dan hujan deras melanda sebagian besar wilayah pesisir barat dan selatan Sulsel sejak akhir pekan.

Sejak Minggu hingga Selasa, daerah yang diterjang angin kencang adalah Makassar, Maros,Pangkep, Barru, Parepare, Sidrap, Pinrang, Enrekang,Toraja Utara, Wajo, Soppeng, Bone,Gowa,Takalar, Bantaeng, dan Kepulauan Selayar. Bangunan hancur berupa rumah, kantor pemerintahan, dan masjid sebanyak 2.000 unit, sedangkan korban jiwa dua orang.

Satu orang warga Lautang Salo,Kelurahan Maccorawalie, Kecamatan Panca Rijang, Kabupaten Sidrap,Abdullah Laipi,80,tewas. Purnawirawan TNI ini tewas tertimpa dinding rumahnya yang rubuh saat angin menerjang, Senin (19/3) sekitar pukul 21.00 Wita.Korban lain adalah Made Amin, 70,warga Desa Binuang, Kelurahan Binavang, KecamatanBalusu, KabupatenBarru.Korban tewas tertimpa material bangunan, Selasa (20/3).

Terjangan Susulan

Diperkirakan, jumlah rumah yang rusak akibat terjangan angin kencang terus bertambah. Selain karena adanya terjangan angin susulan yang terjadi kemarin, juga ada penambahan data terbaru. Seperti di wilayah Ajatappareng. Koordinator Tagana Barru Gunawan Yunus mengatakan, bencana angin kencang di Kabupaten Barru menyebabkan 62 rumah warga rusak yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Barru, Balusu,dan Kecamatan Tanete Rilau.

Jumlah itu semakin bertambah saat angin kencang kembali menerjang kemarin, sekitar pukul 17.30 Wita. Kecamatan yang terkena di antaranya Kecamatan Tanete Rilau, Tellumpanua, dan Mallusetasi. Data hingga pukul 19.38 Wita tadi malam, 14 rumah di Desa Marelleng, Kecamatan Tanete Rilau rusak. Empat di antaranya rusak berat.Di Desa Kupa,Kecamatan Mallusetasi, dua rumah rusak.

Sehari sebelumnya, Selasa (20/3) pukul 15.30 Wita, angin kencang juga menerjang Kabupaten Soppeng, tepatnya di dua kelurahan di Kecamatan Lalabata.Di Kelurahan Bila,10 rumah warga dan 2 sekolah rusak, di Kelurahan Lapajung 9 rumah dan 1 bangunan koperasi unit desa rusak. Di Kabupaten Sidrap, data rumah rusak akibat terjangan angin bertambah.

Sebelumnya, informasi yang didapatkan dari Kabag Humas Pemkab Sidrap Ambo Ela menyebutkan, mencapai 273 rumah. Namun data terakhir yang diterima SINDO hingga pukul 17.34 Wita kemarin, dari Kepala BPBD Sidrap Siarah Barang, jumlah itu menjadi 429 unit rumah. Rumah yang rusak terbanyak di Kecamatan Tellu Limpoe mencapai 103 unit rumah, disusul Baranti sebanyak 97 rumah, Panca Rijang 88 rumah, Sidenreng 81 rumah,Kulo 28 rumah, Dua Pitue 20 rumah, Watang Pulu 9 rumah, dan Maritengae 3 rumah.

Penambahan data kerusakan juga terjadi di Kabupaten Wajo. Sebelumnya hanya terdata 398 rumah dan kini bertambah 95 unit rumah, sehingga menjadi 493 unit rumah rusak.“ Sebelumnya hanya enam kecamatan.Setelah di data,ternyata di Kecamatan Tanasitolo juga terkena angin kencang dan merusak 88 rumah di wilayah tersebut,” kata Kepala Bidang Kesetiakawanan Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Wajo, Sahran, kemarin.

Di Makassar cuaca buruk masih berlanjut.Mendung dan hujan disertai angin kencang sepanjang hari kemarin, menyebabkan pohon tumbang di beberapa titik di Makassar. Seperti di Jalan Veteran, pohon tumbang yang menimpa dua unit mobil yang terparkir di bawahnya.

Penyaluran Bantuan

Kepala BPBD Sulsel Mappagio mengatakan,seluruh kabupaten yang mengalami bencana sehari sebelumnya, telah mendapatkan distribusi bantuan, seperti makanan siap saji, tenda darurat,dan air bersih. Tahun ini, Pemprov Sulsel menyiapkan anggaran sebanyak Rp5 miliar untuk tanggap bencana bantuan bahan makanan dan tenda darutat.

Sementara dari APBN, Sulsel mendapatkan bantuan anggaran sebesar Rp71 miliar.“Hari ini (kemarin), sudah ada delapan laporan kabupaten yang mengalami bencana. Kami akan teruskan ke BNPB untuk mencairkan bantuannya,” katanya. Di Pinrang, pihak BPBD sudah menyerahkan bantuan makanan dan bantuan biaya perbaikan rumah.“Bantuan telah kami serahkan kepada para korban.

Namun pendataan masih berjalan,” kata Kepala BPBD Pinrang Andi Mattalatta. Terdapat 100 rumah yang rusak di Pinrang. Hari ini, Pemkab Bone berencana menyerahkan bantuan terhadap korban bencana angin kencang yang terjadi Selasa lalu.Kepala BPBD Bone M Idris mengatakan,pemerintah menggunakan dana bantuan tanggap darurat.Di daerah ini, rumah rusak akibat terjangan angin sebanyak 19 unit, tiga rusak berat.

Begitu juga dengan Pemkab Pangkep yang baru hari ini akan menyerahkan bantuan. Sekadar diketahui, tercatat 278 rumah warga dan dua kantor pemerintah rusak di Kabupaten Pangkep. Kepala Pelaksana Tugas BPBDPangkep Syafei Yasin mengatakan, pihaknya baru melakukan verifikasi data kerugian.“ Pendataan dilakukan oleh Dinas PU (Pekerjaan Umum). Kalau sudah lengkap, besok (hari ini), kami akan bagikan bahan-bahannya,seperti seng dan balok,”ujarnya. wahyudi/darwiaty/ najmi s limonu/jumardi nurdin/yos naiobe/ baharuddin/syamsir 
Posting : Sindo

Thursday, 22 March 2012

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar