Dalam perjalanan pulang, Jupri, sopir mobil DD 224, mengatakan, tiba-tiba ratusan orang menghadang rombongan lalu melempari mobil dengan batu. Sasaran massa adalah iring-iringan nomor dua, yakni Alpard DD 224. Untungnya Ilham tidak di mobil itu, melainkan di Alpard B 145 ACO. Posisinya di nomor empat. Ini tidak biasa, kata Jupri. Ilham biasanya di posisi nomor dua, di belakang patwal. "Pak Ilham sudah punya firasat. Makanya beliau pindah ke nomor empat," jelas Jupri. Dan benar saja. Mobil nomor dua diserang massa yang tiba-tiba memenuhi sisi kiri-kanan jalan poros itu.
Saat mobil Alpard nomor dua diserang, Ilham berada di belakangnya. Sopir segera mencari jalan keluar di tengah kekacauan. Ketika massa terkonsentrasi di mobil Alpard nomor dua, mobil Alpard yang ditumpangi Ilham lolos dengan leluasa. Ilham langsung ke Bandara Hasanuddin Makassar untuk suatu urusan di Jakarta.(*)
Editor : Ridwan Putra
Posting : Tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar