TNO-Mengkendek- Banyaknya ruas jalan di kecamatan Mengkendek rusak parah akibat Tonase kendaraan tidak seimbang dengan kelas jalan, kondisi infra struktur ini diperparah tidak berkualitasnya proyek dan sejak lama sudah menjadi penyakit kronis para rekanan di Tana Toraja. Akibatnya meskipun milyaran rupiah anggaran digelontorkan ke Tana Toraja, kesannya pembangunan mubazir dan tidak dinikmati masyarakat karena hanya dimanfaatkan para rekanan maupun pejabat. Seperti yang terjadi di jalan poros Pasar Sentral Mengkendek depan kantor ranting PLN, jalan ini sudah lama rusak bahkan berlubang, menyebabkan banyak kendaraan dan angkutan umum terjebak genangan air bercampur lumpur berjam-jam utamanya saat hari pasar. Atas kondisi ini membuat masyarakat setempat kesal, akibatnya Jumat (2/3/2012) lalu sejumlah pengemudi angkutan dan masyarakat setempat, menanam pohon pisang ditengah jalan. Sebagai unjuk kekesalan warga dan sopir akibat sudah sedemikan lama jalan tak kunjung baik, (Baca Berita Head Line: Warga Marinding Protes, Tanam Pisang Ditengah Jalan) Akibatnya arus lalulintas depan pasar sentral Mengkendek macet total sepanjang satu kilo meter. Ditemui kabar-toraja.com tokoh pemuda setempat Nataniel, mengatakan fenomena ini mendapat sorotan dari banyak kalangan, sehingga peran komponen dan elemen masyarakat hendaknya proaktif melakukan pengawasan partisipatif. “kalau yang beginian, semuanya harus proaktif, masa tidak kunjung baik,” gerutu Nataniel dilokasi aski warga. Dikonfirmasi terpisah Camat Mengkendek Ruben R.Randa, mengharapkan agar warga yang protes hendaknya bersabar menunggu perbaikan, sebab tender proyek belum ada.”Saya berharap warga sabar, tender untuk perbaikan jalan belum ada,” singkat Ruben. Kondisi ini sudah sangat lama terjadi. Fasilitas umum yang juga mampu menghantarkan ke arah ekonomi yang lebih baik, berlarut-larut direnovasi. Tak salah jika Bupati Theofilus Allorerung harus putar otak mencari solusinya, dan salah satunya dilakukan mutasi dengan menempatkan pejabat sesuai kompetensinya. Masyarakat berharap pejabat di Tana Toraja jangan hanya waktunya tersita untuk mempelajari RKA, namun lebih banyak turun dilapangan melihat kebutuhan.(int) Editor: KTC01, Reporter: Papa' Eva |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar