Kamis, 29 Maret 2012

PLTMH Malea Solusi Krisis Listrik Tana Toraja

JK didampingi bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung, dan Sekda Enos Karoma serta wakapolres Kompol Novly.F Pitoy saat meninjau PLTMH Malea
TNO-Tana Toraja- Mantan wakil Presiden Jusuf Kalla bersama keluarga mengunjungi Pembangkit Listrk Tenaga Micro Hydro (PLTMH) Malea  di Makale Selatan, Kamis (29/03/2012). Hadir dalam kunjungan ini saudara Jusuf Kalla, Ahmad Kalla dan Suaeli Kalla.

PLTMH yang berkekuatan 7,2 mega watt ini merupakan investasi penuh Bukaka PT Haji Kalla Group untuk membantu pasokan listrik di wilayah Tana Toraja dan sekitarnya.

Jusuf Kalla tiba dilokasi dengan menggunakan dua helikopter. Mereka dijemput oleh langsung Bupati Tana Toraja bersama Muspida dan Pejabat lain.

“PLTMH Malea Energi ini dibangun sejak tahun 2006 lalu di atas arel seluas 2,7 hektar, kondisinya telah rampung 100 persen dan telah diuji coba selama dua bulan. Masyarakat sekitar pun sudah mmenikmati aliran listrik secara gratis” terang Irsal Betnal, ST operator PLTMH Malea Energi kepada kabar-toraja.com usai kunjungan JK bersama keluarga.

Ditambahkannya, PLTM Hydro Malea ini menggunakan dua turbin dengan kekuatan maksimal hingga 8 mega watt untuk pembangunan tahap pertama.

Namun karena kebutuhan listrik di daerah ini dan sekitarnya belum terpenuhi, kemungkinan PLTMH Malea tahap kedua berkekuatan 9 mega watt akan dibangun setelah tahap pertama rampung.  

Terpisah Sekda Enos Karoma dikonfirmasi mengatakan bahwa hadirnya PLTM Hydro Malea di Makale Selatan sebagai solusi mengatasi krisis listrik di Tana Toraja, utamanya yang memiliki usaha industry. Sebab akan berdampak kepada percepatan peningkatan ekonomi masyarakat, usaha jasa wisata maupun sektor lainnya.

Editor   : KTC02, Reporter:Papa Eva
Posting : kabartoraja.com

Artikel Terkait



2 komentar:

LSM LEKAT mengatakan...

Sejak 2007, km menolak AMDAL PLTA Malea, terkesan mandek pembangunannya, kalau sdh mau diselesaix, harus membuka kembali Dokumen AMDAL, utamanya Community Development bagi masyarakat sekitarx,supaya tidak berdampak BURUK!!!

Anonim mengatakan...

Sebenarnya... JiCA prnah mensurvei Malea sekatar thn 1990 an - 2003. Baik melalui Nippon Coe maupun Tepsco. Dengan kapasita hingga ~180 mega. Tapi dgn kapasitas terbangun sekarang
ini...tentulah sgt jauh dar harapan. kapasitas disainnya besar tapi pemanfaatannya sgt kecil. Klo mslah amdal ttntu bs dibicarakan sampai ambang batas mana shg kapasitas terpasang bs dimaksimalkan.

Posting Komentar