Sabtu, 25 Agustus 2012

Proyek Wisata Rohani Mulai Digarap

MAKALE– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tana Toraja mulai menggarap proyek pembangunan kawasan objek wisata religi di Buntu (bukit) Burake, Kecamatan Makale.

“Pembangunan jalan wisata menuju Buntu Burake sepanjang 400 meter sudah selesai dilakukan. Begitu juga areal parkir kendaraan di puncak Buntu Burake dengan ketinggian sekitar 1.000 meter dari permukaan laut sudah dirampungkan,” ujar anggota DPRD Tana Toraja,Yohanis Lintin Paembongan saat meninjau pengerjaan jalan ke lokasi wisata, kemarin. Dia mengatakan, meski jalan wisata dari Paku Pangleon menuju Buntu Burake belum diaspal,namun sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat.

Sebab, badan jalan sepanjang 400 meter itu merupakan batu cadas yang dipahat,sehingga mobil yang akan menuju atau dari puncak Buntu Burake tidak mengalami kesulitan saat melalui jalur tersebut. Dia mengungkapkan, pembukaan jalan wisata serta tempat parkir kendaraan di kawasan objek wisata tersebut menghabiskan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) 2012 sebesar Rp814 juta.

Rencananya, pemerintah akan terus mengembangkan objek wisata Buntu Burake melalui proyek multiyear (berkelanjutan) hingga layak dijadikan objek wisata rohani. “Pembangunan kawasan wisata religi ini sudah dibuat Perda (peraturan daerah), sehingga kewajiban kami sebagai anggota DPRD menyetujui alokasi anggaran setiap tahunnya,” katanya.

Sebelumnya, Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung mengatakan,daerahnya memiliki potensi pariwisata yang cukup banyak,tetapi belum digarap maksimal. Salah satunya yakni Buntu Burake yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata. Rencananya, pemerintah akan memanfaatkan kawasan Buntu Burake sebagai kawasan wisata religius serta didukung pemandangan alam di sekitarnya. “Pembangunan kawasan Buntu Burake diperkirakan berlangsung selama tiga tahun,” ujarnya.

Sesuai perencanaan awal, kata dia, di sekitar kawasan Buntu Burake akan dibangun anak tangga sebanyak 7.777 buah hingga ke bagian puncak. Jumlah anak tangga itu sesuai dengan keyakinan awal suku Toraja yakni ajaran Aluk Sanda Pitunna. _ joni lembang

posting : sindo

Artikel Terkait



2 komentar:

Anonim mengatakan...

Mantap, jangan lupa melengkapi dengan sarana toilet umum, penampungan sampah dan kamar mandi, klo bisa jalan naik, dan turunnya beda, agar pengunjung bisa menikmati varietas pemandangan yg beraneka. salam

Anonim mengatakan...

lebih mantap lagi kalau ada transport yg memadai ke toraja, kalau bandara baru blm jadi, nah itu pesawat kecil di Pongtiku di aktifkan.

Posting Komentar