Jumat, 17 Agustus 2012

MASYARAKAT SEKITAR PERBATASAN ENREKANG-TANA TORAJA JANGAN TERPROVOKASI

Puluhan Bus Antar Kota Toraja - Makassar Tidak bisa Melintasi Kab.Enrekang

TNO-Salubarani, Malam tadi, puluhan Bus antar Kota dari Berbagai Perusahaan Angkutan harus menunggu di perbatasan Salubarani, pasalnya Mayat Rusmin (20thn) warga Alla Kabupaten Enrekang tiba dari Makassar. sebagaimana diberitakan sebelumnya, korban akhirnya meninggal dunia.

Puluhan pemuda/remaja berdiri di jembatn salubarani dekat Gerbang Selamat Datang, melarang setiap Bus yang akan melintas, demikian juga sebelum masuk kota Enrekang, Bus menuju Toraja dilarang melintas, menghindari terjadinya bentrokan dan provokasi pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, disepakati untuk membalik arah Bus menuju Makassar lewati  Palopo, demikian juga dari makassar menuju Toraja lewat Palopo. Puluhan petugas di Kedua Polres berjaga-jaga di Gerbang Salubarani, sementara Bupati Tana Toraja dan Bupati Enrekang membahas cara mediasi untuk meredakan ketegangan yang terjadi menjelang Idul Fitri 1433H. Tampak hadir, Dandim Enrekang dan tana Toraja, Kapolres Enrekang dan Tana Toraja, beserta belasan aparat dari berpakaian sipil.

Menjelang pukul 02.00 wita, Muspida kedua Kabupaten sepakat untuk meninggalkan Salubarani dan berjanji bertemu kembali besok membahas cara meredakan ketegangan yang ada. Bupati Tana Toraja mengungkapkan keprihatinannya dan memahami persoalan yang ada, bahkan mengatakan " Kejadian ini adalah musibah bersama, Enrekang dan Toraja tidak bisa dipisahkan karena mereka bersaudara, ini Kriminal     murni"

Juga hadir ,beberapa pimpinan ORMAS, diantaranya Ferdy M Tanduklangi', Ketua MPC Pemuda Pancasila (PP) Tana Toraja, Sekretaris MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Tana Toraja yang juga Sekretaris PC 1922 FKPPI Tana Toraja, Ferryanto Belopadang, berkomentar " Situasi malam ini memang meresahkan pengguna jalan yang menuju Makassar dan dari Makassar, tetapi tidak terjadi sesuatu yang diluar kendali aparat, memang ada puluhan pemuda/remaja menghadang mobil yang lewat, tetapi aparat mengantisipasi merubah arah perjalanan Bus-bus antar Kota tersebut". Masih menurut Ryan, "Kami turut merasakan kesedihan yang dialami keluarga korban, tetapi ini kriminal murni dan bukan pertentangan antara dua Kabupaten yang bersebelahan bahakan mempunyai hubungan kekerabatan yang sangat erat." Harapannya, masyarakat di dua Kabupaten ini, utamanya di perbatasan tidak terprovokasi isu yang bisa merugikan kita semua, saya yakin aparat Kepolisian bisa menangani kasus ini secepatnya dan diproses sesuai Hukum yang berlaku". 


Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar