TNO - RANTEPAO - Bentangan aliran Sungai Sa’dan yang membelah Kota Rantepao dan Makale,tingkat pencemarannya kian hari semakin mengkwatirkan.Walaupun demikian,hal itu rupanya kurang mendapat perhatian dari Pemerintah setempat,terbukti limbah yang berasal dari kotoran ternak dan manusia serta limbah lainnya masih saja terlihat,sungai Sa’dan menjadi pembuangan akhir bagi warga yang bermukin disekitar bantaran sungai.
Melihat tingkat pencemaran kian hari semakin parah,membuat salah seorang pemerhati lingkungan,Aloysius Lande angkat bicara,meminta kepada Pemerintah setempat peduli serta melakukan langkah kongkrit guna mencegah pencemaran itu.
Sungai Sa’dan menjadikan Kota Rantepao dan Makale memiliki keunikan tersendiri,mestinya kebersihan Sungai tersebut dijaga kebersihannya.” Pemerintah mestinya peduli kebersihan sungai itu,melakukan gerakan moral kota bersih, kota sehat untuk masyarakat Toraja Utara,”kata Aloysius.
Sementara ditempat terpisah,Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Toraja Utara,Ir Nani Tumangke,MH,mengakui Sungai Sa’dan telah tercemar bakteri coli sangat tinggi serta tercemar zat logam yang dapat mengancam kesehatan warga jika mengkunsumsi air tersebut.
Dari pengakuan Nani,guna menimalisasi terjadinya tingkat pencemaran semakin meluas,pihaknya berupaya melakukan kegiatan bakti sosial membersihkan sungai dari kotoran sampah dengan melibatkan gereja-gereja yang ada.”ya kita cobalah menimalisasi pencemaran itu,”ungkap Nani kembali.
Nani kembali mengungkapkan,perlunya ketegasan pemerintah serta kehati-hatian mengeluarkan IMB,serta melakukan control chek setiap rumah,utamanya warga yang berdomisili di sepanjang bantaran sungai sa’dan terkait dengan safety tanks (jamban) agar tidak membuang limbahnya di sungai.(gede).
1 komentar:
masalah Lingkungan adalah masalah yg bersifat global dan sangat crusial. Rsa rasanya tidak dibisa di tolerir lagi masalah mengabaian lingkungan hidup. Beberapa ketika masih remaja, saya masih sangat enjoy berenang di sungai S'a'dan nan sejuk dan jernih tanpa kontaminasi pencemaran. Namun sekarang waduch...boro boro mau mandie di situ, liat aja sudah jijik.
Sebaiknya TPA itu bukan di sungai Sa'dan tapi harus cari solusi yang lain. Klo Pembersihan saya ga cukup, tapi mestinya ada antisipasi, yaitu pengelolaan sampah secara efektif dan effisien.
saya salut dengan pak Lande yg mengangkat issue lingkungan ini. Sebagai bagian dr Toraja. saya bangga dengan daerah saya ats keindahan alam dan aneka budaya, namun sedih melihat perkembangan lingkungan akhir- akhir ini, yang cenderung lebih banyak pengrusakan daripa pelestarian. salam Lingkungan, Juju Toraja Bali
Posting Komentar