Jumat, 30 Maret 2012
NU: BBM Bukan Satu-satunya Alasan Rakyat Marah
JAKARTA- Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dipastikan ditunda. Namun bukan berarti rakyat akan diam. Demonstrasi penolakan terhadap kenaikan harga BBM menunjukkan bahwa rakyat tak menginginkan adanya kenaikan sekalipun ditunda.
Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj kondisi Indonesia saat ini memang tidak memungkinkan untuk kenaikan harga BBM.
"Kondisinya tidak memungkinkan dan kenaikan harga BBM wajib ditunda. Jangan sampai apa yang sudah dibangun Pemerintah justru rusak oleh kesalahan Pemerintah sendiri,” tegas Said Aqil dalam keterangan yang diterima okezone, Sabtu (31/3/2012).
Kiai Said juga mengatakan, kemarahan masyarakat saat ini tidak hanya didasari rencana kenaikan harga BBM. Sejumlah kebijakan Pemerintah yang tidak terealisasi dengan baik di lapangan, di antaranya penyaluran Kredit Usaha Rakyat dan penyediaan perumahan murah, menyulut emosi masyarakat.
"Kalau diteruskan rakyat bisa semakin marah. Presiden harus melihat ini dan secepatnya mengambil keputusan yang tepat, tidak hanya untuk rencana kenaikan harga BBM, tapi kebijakan-kebijakan lain yang tidak berjalan di lapangan," urai Kiai Said.
(ugo)
Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj kondisi Indonesia saat ini memang tidak memungkinkan untuk kenaikan harga BBM.
"Kondisinya tidak memungkinkan dan kenaikan harga BBM wajib ditunda. Jangan sampai apa yang sudah dibangun Pemerintah justru rusak oleh kesalahan Pemerintah sendiri,” tegas Said Aqil dalam keterangan yang diterima okezone, Sabtu (31/3/2012).
Kiai Said juga mengatakan, kemarahan masyarakat saat ini tidak hanya didasari rencana kenaikan harga BBM. Sejumlah kebijakan Pemerintah yang tidak terealisasi dengan baik di lapangan, di antaranya penyaluran Kredit Usaha Rakyat dan penyediaan perumahan murah, menyulut emosi masyarakat.
"Kalau diteruskan rakyat bisa semakin marah. Presiden harus melihat ini dan secepatnya mengambil keputusan yang tepat, tidak hanya untuk rencana kenaikan harga BBM, tapi kebijakan-kebijakan lain yang tidak berjalan di lapangan," urai Kiai Said.
(ugo)
Muhammad Saifullah - Okezone
Sabtu, 31 Maret 2012 06:02 wib
Kamis, 29 Maret 2012
"Saya sudah ditangkap dan tidak melawan, lalu ada anggota Polisi yang menginjak kaki kanan saya dengan sepatu laras," aku Hafidz
Siapa Yang Anarkis, Mahasiswa atau Aparat Keamanan?
TNO-Palu, Terkait, Aksi Nasional Penolakan Kenaikan BBM, di beberapa tempat terungkap "Aksi Kekerasan" menandingi Aksi Demo Mahasiswa dan Buruh.
Protap? (illustrasi) |
Sebut saja, Hafidz (24), mahasiswa Fakultas Agama Islam, Universitas Alkhairaat yang mengalami patah tulang kanan dipulangkan ke rumah karena ketiadaan biaya setelah sempat dirawat di RS Bhayangkara dan RS SIS Aljufrie. Ia adalah korban bentrok dengan Polisi saat unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM Kamis siang tadi di Jalan Sam Ratulangi, Palu Timur.
"Saya sudah ditangkap dan tidak melawan, lalu ada anggota Polisi yang menginjak kaki kanan saya dengan sepatu lars," aku Hafidz.
Protap? (illustrasi) |
Aksi ricuh mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi digelar depan Kantor DPRD Sulawesi Tengah, Kamis (29/3) kemarin. Mendekati pukul 13.00 WIT situasi mulai memanas gara-gara pendemo di barisan terdepan mencoba menerobos barikade satuan Samapta Kepolisian Resor Palu.(int)
Sumber : int
Cuma Berbekal Rapor Kelas 5 SD, mampu Buka Praktek "Dokter" 5 tahun
TNO-Situbondo, Sementara dunia kesehatan dan pelayanan kesehatan menuai protes dan tuntutan "malpraktek", dua orang buruh tani asal Desa/Kecamatan Arjasa, Situbondo, Jawa Timur, bernama Herman Sucipto (43) dan Santawi (36), nekat membuka praktik layaknya seorang dokter. Kedua orang menggunakan modus menawarkan jasa pengobatan keliling kampung di sejumlah desa di Kecamatan Arjasa. Selain mengobati pasien yang menderita penyakit ringan, mereka juga melayani para ibu rumah tangga yang akan suntik KB (Keluarga Berencana) dan operasi khitan.
Hebatnya !, selama membuka praktik, tak ada satupun keluhan dari pasiennya. Tak pernah ada laporan malpraktek. Ini mengherankan, karena laporan praktek "ilegal" ini justru dilaporkan masyarakat, bukan pasien sebagai korban, ada apa?(on-red)
Sumber : UPEKS online
DPRD Tana Toraja Keluarkan Rekomendasi TOLAK Kenaikan BBM
TNO-Makale, Terkait Aksi ratusan Mahasiswa dari Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN) Toraja yang tergabung dalam “Gerakan Mahasiswa Toraja Peduli Rakyat” melakukan aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Tana Toraja (27/3) berhasil mendapatkan Rekomendasi dari DPRD Tana Toraja tentang Penolakan Kenaikan BBM. Aksi ini sangat rapih dan merupakan kekuatan yang solid, sehingga tanpa ragu-ragu Lembaga DPRD Tana Toraja memberikan beberapa Rekomendasi yang menjadi Kesepakatan Rapat Bersama DPRD,Eksekutif,dan Mahasiswa , adapun Rekomendasi Menolak Kenaikan Harga, Pengusutan Pengadaan Kompor Hemat Energi, Kasus Bandara, dan Pemerataan Pembangunan.
Ditemui di Markas LSM LEKAT, Ferryanto Belopadang, selaku Ketua dan Pendiri LSM LEKAT, merespon positif kegiatan ini, diungkapkannya " Aksi Penyampaian Aspirasi Mahasiswa Toraja patut di"Acungi" jempol, pasalnya Mereka menunjukkan intelektualitas Kemahasiswaan yang Tinggi dan Kemapanan Pengendalian Emosional ehingga Aksi kali ini Tidak seperti Di Daerah lain. Rekomendasi yang dibuat, sebagai hasil kesepakatan bersama adalah issue strategis yang harus direspon lebih dahulu para legislator Tana Toraja, walaupun tanpa aksi ini!"
Ditemui di Markas LSM LEKAT, Ferryanto Belopadang, selaku Ketua dan Pendiri LSM LEKAT, merespon positif kegiatan ini, diungkapkannya " Aksi Penyampaian Aspirasi Mahasiswa Toraja patut di"Acungi" jempol, pasalnya Mereka menunjukkan intelektualitas Kemahasiswaan yang Tinggi dan Kemapanan Pengendalian Emosional ehingga Aksi kali ini Tidak seperti Di Daerah lain. Rekomendasi yang dibuat, sebagai hasil kesepakatan bersama adalah issue strategis yang harus direspon lebih dahulu para legislator Tana Toraja, walaupun tanpa aksi ini!"
Mending, Cuma Lempar Kursi
»» Selengkapnya...
PLTMH Malea Solusi Krisis Listrik Tana Toraja
TNO-Tana Toraja- Mantan wakil Presiden Jusuf Kalla bersama keluarga mengunjungi Pembangkit Listrk Tenaga Micro Hydro (PLTMH) Malea di Makale Selatan, Kamis (29/03/2012). Hadir dalam kunjungan ini saudara Jusuf Kalla, Ahmad Kalla dan Suaeli Kalla.
PLTMH yang berkekuatan 7,2 mega watt ini merupakan investasi penuh Bukaka PT Haji Kalla Group untuk membantu pasokan listrik di wilayah Tana Toraja dan sekitarnya.
Jusuf Kalla tiba dilokasi dengan menggunakan dua helikopter. Mereka dijemput oleh langsung Bupati Tana Toraja bersama Muspida dan Pejabat lain.
“PLTMH Malea Energi ini dibangun sejak tahun 2006 lalu di atas arel seluas 2,7 hektar, kondisinya telah rampung 100 persen dan telah diuji coba selama dua bulan. Masyarakat sekitar pun sudah mmenikmati aliran listrik secara gratis” terang Irsal Betnal, ST operator PLTMH Malea Energi kepada kabar-toraja.com usai kunjungan JK bersama keluarga.
Ditambahkannya, PLTM Hydro Malea ini menggunakan dua turbin dengan kekuatan maksimal hingga 8 mega watt untuk pembangunan tahap pertama.
Namun karena kebutuhan listrik di daerah ini dan sekitarnya belum terpenuhi, kemungkinan PLTMH Malea tahap kedua berkekuatan 9 mega watt akan dibangun setelah tahap pertama rampung.
Terpisah Sekda Enos Karoma dikonfirmasi mengatakan bahwa hadirnya PLTM Hydro Malea di Makale Selatan sebagai solusi mengatasi krisis listrik di Tana Toraja, utamanya yang memiliki usaha industry. Sebab akan berdampak kepada percepatan peningkatan ekonomi masyarakat, usaha jasa wisata maupun sektor lainnya.
Editor : KTC02, Reporter:Papa Eva
Posting : kabartoraja.com
Rabu, 28 Maret 2012
Larang Kepala Daerah Demo, Gamawan Egois!
Gamawan Fauzi (foto: Okezone) |
JAKARTA - Sikap Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi yang menyoroti kepala daerah ikut demo menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM, menuai kecaman.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP Eva Kusuma Sundari mengatakan, sikap kepala daerah tersebut sudah mewakili aspirasi rakyatnya.
"Sikap politik kepala daerah harus dipandang wajar dalam pendekatan pembangunan (pengambilan keputusan publik) yang partisipatoris," jelas Eva melalui rilisnya kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (28/3/2012).
Menurutnya, kebijakan tentang menaikkan harga BBM saat ini belum final dan masih dalam permintaan persetujuan DPR.
"Pengambilan keputusan soal kenaikan harga BBM masih belum final, belum menjadi keputusan politik pemerintah pusat karena masih dalam proses permintaan persetujuan DPR," ujar Eva.
Eva menambahkan, jika kepala daerah turut melakukan aksi unjuk rasa bukanlah suatu pelanggaran. Dikatakan Eva, sikap Gamawan yang melarang kepala daerah berdemo merupakan bentuk dari egoisme sang menteri.
"Tidak ada pelanggaran hukum apapun, yang ada pelanggaran ego Mendagri dan harapan kita Mendagri tidak abuse of power yang dapat menyeret Indonesia menjadi negara kekuasaan," pungkasnya.
(put)
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP Eva Kusuma Sundari mengatakan, sikap kepala daerah tersebut sudah mewakili aspirasi rakyatnya.
"Sikap politik kepala daerah harus dipandang wajar dalam pendekatan pembangunan (pengambilan keputusan publik) yang partisipatoris," jelas Eva melalui rilisnya kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (28/3/2012).
Menurutnya, kebijakan tentang menaikkan harga BBM saat ini belum final dan masih dalam permintaan persetujuan DPR.
"Pengambilan keputusan soal kenaikan harga BBM masih belum final, belum menjadi keputusan politik pemerintah pusat karena masih dalam proses permintaan persetujuan DPR," ujar Eva.
Eva menambahkan, jika kepala daerah turut melakukan aksi unjuk rasa bukanlah suatu pelanggaran. Dikatakan Eva, sikap Gamawan yang melarang kepala daerah berdemo merupakan bentuk dari egoisme sang menteri.
"Tidak ada pelanggaran hukum apapun, yang ada pelanggaran ego Mendagri dan harapan kita Mendagri tidak abuse of power yang dapat menyeret Indonesia menjadi negara kekuasaan," pungkasnya.
(put)
Tegar Arief Fadly - Okezone
Rabu, 28 Maret 2012 17:46 wib
AJI Minta Kapolri Tanggung Jawab, Terkait Kekerasan Terhadap Wartawan
Editor: KTC02, Reporter: Papa Jef
Posting : kabartoraja.com
MAKASSAR RUSUH BBM NAIK
Aksi mahasiswa di depan Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Jalan Sultan Alauddin, Makassar, rusuh hingga pukul 21.00 Wita, tadi malam. Selain di Jalan Sultan Alauddin, bentrokan juga terjadi di depan Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Jend Urip Sumohardjo dan depan Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Jalan AP Pettarani.
TNO-MAKASSAR – Demonstrasi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Makassar, kemarin, berakhir rusuh. Bentrokan mahasiswa dengan aparat dan perusakan terjadi di beberapa titik.
Bahkan, bentrokan di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar berlangsung hingga pukul 00.00 Wita, tadi malam. Ribuan mahasiwa yang berasal dari berbagai universitas di Makassar turun ke jalan.Kemacetan, bentrokan, dan kerusuhan tak terhindarkan.
Sedikitnya bentrokan antara mahasiswa dan polisi terjadi di tiga titik aksi, yakni di depan Kantor Gubernur Sulsel di Jalan Jend Urip Sumohardjo, depan Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) Jalan AP Pettarani, dan depan Kampus UIN di Jalan Sultan Alauddin. Ribuan mahasiswa yang turun ke jalan hampir serentak sekitar pukul 10.00 Wita. Bentrokan pertama terjadi di Jalan AP Pettarani. Di lokasi itu mahasiswa dari UNM menutup jalan. Ban-ban bekas dibakar di tengah jalan yang langsung memacetkan jalan.Upaya persuasif yang dilakukan aparat gagal.
Malah sebaliknya. Oknum mahasiswa memberondong polisi dengan lemparan batu. Beberapa marka jalan menjadi sasaran pengrusakan. Namun, aksi saling lempar tidak berlangsung lama karena mahasiswa dipukul mundur masuk ke kampus. Rektor UNM Prof Dr Aris Munandar yang langsung turun ke lapangan menuturkan, perilaku anarkis tersebut sudah merugikan banyak pihak. “Perilaku ini sudah mencederai kampus sendiri,”katanya. Dia meminta mahasiswa menahan diri dari bentuk provokator dan tetap mengedepankan intelektualisme.
“Perkuliahan tetap berjalan seperti dulu karena masih banyak kepentingan akademik yang harus diselesaikan,”ujarnya. Di depan Kantor Gubernur Sulsel, sekitar pukul 15.30 Wita, mahasiswa gabungan dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan Universitas Islam Makassar (UIM) juga terlibat bentrokan. Pos sekuriti dan pagar pintu masuk serta keluar kantor gubernur rusak berat. Dalam aksi kekerasan itu, polisi mengamankan tiga oknum mahasiswa yang diduga sebagai provokator. Insiden ini berawal saat mahasiswa menggelar aksi di pintu keluar Kantor Gubernur Sulsel.Tak lama, beberapa oknum demonstran kemudian menjebol pintu pagar yang tidak dijaga petugas.
Karena tak ada yang menemui, ratusan mahasiswa tersebut bergerak ke pintu keluar kantor gubernur.Di tempat ini, ratusan petugas kepolisian telah bersiap dengan memasang pagar betis dan peralatan huru hara. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulsel Tautoto Tanaranggina dan Kepala Biro Aset Mustari Soba yang mencoba berdialog dengan demonstran berlangsung alot.Entah siapa yang memulai, sekitar satu jam berselang, terjadi aksi kejar-kejaran antara mahasiswa dan petugas. Demonstran mencoba bertahan dengan melemparkan batu dan balok kayu ke arah petugas dan PNS yang berkumpul.
Brimob Polda Sulselbar pun beberapa kali menembakkan gas air mata dan menurunkan kendaraan water canon untuk menghalau pengunjuk rasa yang semakin beringas.Akhirnya, sekitar pukul 15.30 Wita, ratusan mahasiswa mundur dan kembali ke kampus. Hingga tadi malam,ratusan petugas kepolisian dan TNI masih bersiaga di kantor gubernur. Bentrokan ini menyebabkan Jalan Urip Sumohardjo tertutup total selama dua jam. Mahasiswa bahkan mencabut pagar kantor gubernur dan memalangnya di tengah jalan.
Sekprov Sulsel Andi Muallim yang ditemui di lokasi kejadian menyesalkan aksi yang berujung bentrok tersebut.“Ini kan jam pulang, saya pikir ini tak mengganggu aktivitas pegawai. Saya keluar hanya mau melarang PNS yang ikut mengejar mahasiswa tadi,”katanya. Bentrokan terparah terjadi di Jalan Sultan Alauddin. Gabungan massa dari mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar dan UIN juga berakhir bentrok. Lebih delapan jam Jalan Alauddin lumpuh. Bentrokan berawal saat mahasiswa menutup stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Alauddin serta mendudukidanmerusakrumah makan cepat saji McDonald.
“Saya menyayangkan perilaku mahasiswa. Mereka puluhan orang langsung masuk kemudian mengutak-atik sejumlah kursi dan meja,sehingga para konsumen kami ketakutan. Untungnya tidak ada kerusakan yang berat dan korban luka,” ungkap Syamsul, 43, Saptam McDonald, kemarin. Pukul 15.30 Wita, terjadi bentrokan di jalan setelah mahasiswa menutup total jalan Sultan Alauddin. Polisi dari Polrestabes dan Polda Sulselbar serta dua mobil water canon diturunkan untuk menghalau mahasiswa. 10 orang dari pihak mahasiswa diamankan, termasuk seorang yang diduga oknum TNI berinisial SA berpangkat serda.
Mahasiswa yang tertangkap, tak ayal menjadi sasaran pukulan petugas. “Mereka kami bawa ke Polrestabes untuk kami mintai keterangan. Terkait satu oknum TNI itu, kami masih menyelidiki,” ujar Kasat Reskrim Polrestabes AKBP Himawan,kemarin. Terpisah, Kanpendam/VII Wirabuana Letnan Kolonel Inf Yance Wolay membenarkan adanya anggota TNI Zipur diamankan.“ Saya juga heran kenapa dia melempar , padahal semestinya TNI mem-back up polisi. Sementara dia kami serahkan ke Denpom untuk diproses sesuai dengan hukum yang ada,”katanya.
Kordinator Lapangan Muh Aam dari Aliansi Mahasiswa Alauddin membeberkan,kejadian anarkis ini terjadi akibat mahasiswa dibenturkan dengan preman yang diduga disewa para polisi.“Awalnya masyarakat ikut turun bersama kami, dan terjadi seperti ini karena preman yang lansung menyerang kami,”singkat dia.
Bentrokan terus berlangsung hingga 21.00 Wita. mahasiswa yang awalnya di jalan, dipukul mundur masuk ke dalam kampus. Pukul 21.30 Wita, polisi terlihat sudah mengurangi konsentrasi pasukan di lokasi itu,namun lalu lintas masih macet. ● didiet haryadi/ wahyudi
Posting : Sindo |
Wednesday, 28 March 2012 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Wakil Bupati Tator: Raskin Masih Ada Yang Salah Sasaran
TNO-Tana Toraja- Wakil Bupati Tana Toraja Adelheid Sosang mewanti-wanti para Camat, Lurah dan Lembang untuk melakukan pendataan sedetail mungkin untuk menghindari adanya penyaluran raskin yang salah sasaran. Hal ini disampaikan dalam rapat evaluasi raskin tahun 2012 di Ruang Pola Kantor Bupati Tana Toraja, Rabu (28/03/2012).
“ Datalah masyarakat dengan baik, karena banyak keluhan yang sampai kepada kami bahwa penyaluran raskin tidak tepat asaran. Bahkan banyak masyarakat yang mampu justru mendapatkan raskin” terang Istri mantan Bupati dua periode ini.
Dijelaskannya, bahwa penyaluran raskin diperuntukkan bagi Rumah Tangga Miskin (RTM)/Rumah Tangga Sasaran (RTS).
Untuk tahun 2012, masih berpegang pada data tahun 2008 sehingga RTS/RTM yang menerima raskin sebanyak 20.961 KK. Sementara data dari BPS hingga Januari 2012 terdapat 30.548 RTS di Tana Toraja. Ini berarti ada peningkatan jumlah RTS/RTM.
Dihadapan Wakil Kepala Perum BULOG Sub Divre Palopo Abdul Hamid Majid, Wakil Bupati juga menjelaskan bahwa diantara 19 Kecamatan masih ada dua Kecamatan di Tana Toraja yang masih menunggak pembayaran raskinnya pada tahun 2011 lalu.
Namun kedua kecamatan itu di beri dispensasi khusus karena pendistribusian atau medan jalan yang di tempuh sangat jauh itu pun pengangkutan dari titik distribusi hanya bisa dilakukan dengan menggunakan Kuda atau Kendaraan Roda Dua. “Oleh sebab itu kami sangat mengharpkan kepada Bulog untuk memberikan jadwal tetap sebelum penyaluran di adakan” Pinta Adelheid.
Posting : kabartoraja.com
Selasa, 27 Maret 2012
Dorr.. 8 Mahasiswa Terkapar Kena Peluru Karet
Ilustrasi (Foto: okezone)
TNO-JAKARTA- Sekira 8 mahasiswa yang tergabung dalam Konsolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia (Konami) terkena peluru karet saat bentrok dengan aparat kepolisian di wilayah Gambir, Jakarta Pusat.
Salah satu mahasiswa Konami, Purba mengatakan 8 mahasiswa itu kini dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. "Ada 8 orang yang kena tembak salah satunya kena di bagian kepala," kata Purba saat dihubungi okezone, Selasa (27/3/2012).
Selain terkena peluru karet, 12 mahasiswa dari Palu juga mengalami luka-luka. "Kemungkinan korban akan terus berjatuhan," ujarnya.
Seperti diketahui, aksi mahasiswa yang tergabung dalam Konsolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia (Konami) menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terlibat bentrok dengan aparat kepolisian di sekitar Stasiun Gambir yang mengarah ke Istana Negara.
Salah satu mahasiswa Konami, Purba mengatakan 8 mahasiswa itu kini dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. "Ada 8 orang yang kena tembak salah satunya kena di bagian kepala," kata Purba saat dihubungi okezone, Selasa (27/3/2012).
Selain terkena peluru karet, 12 mahasiswa dari Palu juga mengalami luka-luka. "Kemungkinan korban akan terus berjatuhan," ujarnya.
Seperti diketahui, aksi mahasiswa yang tergabung dalam Konsolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia (Konami) menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terlibat bentrok dengan aparat kepolisian di sekitar Stasiun Gambir yang mengarah ke Istana Negara.