Posisi Mayat Irfan saat ditemukan |
TNO-Makale, Kenyataan pahit harus ditanggung keluarga Irfan Mangando, remaja 16 tahun siswa SMA 3 Makale, pasalnya jasad anak ke-4 dari 6 orang bersaudara, anak dari Simon Pensiunan Depag Tana Toraja ditemukan remaja yang melintas dijalur pendakian Buntu Burake kelurahan Buntu Burake kecamatan Makale Senin (7/10). Posisi jasad korban yang berada dijurang menyulitkan evaluasi yang dilakukan Polisi dan siswa Pramuka serta masyarakat sekitar. Saat dievakuasi, bau menyengat tidak dihiraukan lagi, sampai akhirnya menjelang magrib, jenazah berhasil dievakuasi dan dibawa ke RSUD Lakipadada untuk divisum.
Ratusan pengendara roda dua, terdiri dari siswa-siswi SMA 3 Makale dan pelajar lainnya turut mengantar jenazah ke Rumah sakit. Setibanya di RSUD Lakipadada, jenazah diidentifikasi Satreskrim Polres Tator dan selanjutnya di visum. Selanjutnya dibawa ke rumah duka di Kia'tang, kecamatan Makale utara.
Saat ditemui di Polres tator, keluarga korban, YB Patangngung mengungkapkan kegelisahan yang dialami keluarga sejak Irfan meninggalkan rumahnya Senin (1/10) pagi menuju sekolahnya dan tidak pulang ke rumah, upaya keluarga sudah melaporkan ke Polisi, dan mengecek ke sekolahnya ( SMA 3 Makale-red), tapi tak ada hasil, hari Minggu baru ditemukan sudah menjadi mayat, sungguh mengenaskan. Kasatres Polres Tator, Abraham Tahalele, saat ditemui di kantornya, membenarkan adanya penemuan mayat lelaki yang belakangan diketahui bernama Irfan Mangando, dan meminta semua pihak menahan diri untuk kelancaran tugas Polisi dalam menangani kasus ini, dikatakannya " Kasus ini adalah penemuan mayat, jadi kami sementara mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan kasus ini, saya harap semua pihak menahan diri demi kelancaran tugas kami " kuncinya. (fer)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar