|
IMB (dok.frans tandibura) |
TNO-Makassar, Puluhan massa yang mengatasnamakan
warga dan FPI mengepung Gereja Toraja Jemaat Bunturannu Klasis Makassar
di Jalan Cendrawasih III. Kedatangan massa itu terkait pelarangan
membangun Gedung Gereja tanpa izin. Namun hal itu ditampik Pengurus
Gereja tersebut, alhasil mereka para pengepung memasang spanduk berbagai
tulisan di pagar Gereja tersebut.
|
Backdrop (dok.frans tandibura) |
Tindakan ini memicu tanggapan beberapa pihak, tak
terkecuali Walikota Makassar, Ir H Moh Danny Pomanto, melalui pesan
singkat ke TNO, dikatakannya, segera ditangani dan semua pihak diminta
menahan diri. Tak pelak puluhan medsos dan ratusan tanggapan mewarnai
halaman medsos yang menyayangnkan tindakan tersebut. Akhirnya, Agus
Arifin Nu'mang, Sang Wagub, menegaskan ke Pemkot Makassar untuk segera
menengahi masalah ini, menghindari konflik horizontal karena ini
menyangkut SARA (dilansir:Rakyatku.com).
Ketua LSM
Lekat, Ferryanto Belopadang, juga menyesalkan tindakan dari orang-orang
yang mengatasnamakan warga dan FPI, apalagi menurut sumber berita, FPI
datang karena laporan warga. Warga yang mana? kan ada prosedurnya, ada
perangkat di setiap Kelurahan yang akan menanganinya.
|
situasi pengepungan (dok.rakyatku.com) |
"Ini tindakan provokasi yang bernuansa SARA, kami
minta segera ditangani penegak hukum, Ormas seperti ini harus
ditertibkan, karena terkadang mengatasnamakan FPI setelah ditelusuri
mereka juga tidak saling kenal, ada apa?. Yang kami tahu IMB sdh ada dan
Walikota sudah meletakkan batu pertama tanda renovasi bangunan Gereja
yang ada, ini perlu diwaspadai dan yang mengatasnamakan warga juga perlu
diperiksa"tegas Ryan. (tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar