Mengantisifasi hal tersebut, pihak Bawaslu menghadirkan LSM, Ormas dan unsur Rektor dari Perguruan Tinggi baik PTN dan PTS yg ada di Kota Makassar guna rapat bersama untuk mengantisifasii hal-hal yang terjadi di masa tenang.
Empat pelanggaran yang sering ditemui Bawaslu yakni, kampanye diluar jadwal, Politik uang, distribusi undangan tidak merata, penempatean TPS yang sulit dijangkau.
"Pelanggaran ini yang sering kami temukan atau di laporkan dalam menghadapi masa tenang, maka dari itu kenapa kita menyebut pelanggaran ini adalah suatu trending topik, untuk itulah kita hadirkan lapisan elemen masyarakat dan organisasi"ujarnya.
Salah seorang komisioner Bawaslu Fatmawati mengaku kehadiran ormas dan perwakilan perguruan tingi, untuk meminta langkah-langkah antisifasi dan ide-ide yang harus di persiapkan sembagai lembaga pengawas.
"Ini kami undang untuk mendengar saran-saran atau ide untuk mengantisifasi hal-hal yang kemungkinan terjadi menjelang pemilihan presiden atau dimasa tenang ini"tuturnya.
Ketua Bawaslu Sulsel, Laode Arumahi mengatakan, selain menghadirkan organisasi masyarakat dan perguruan tinggi ini, Pihaknya juga membekali staf Bawaslu Sulsel ditempat yang berbeda.
"Waktu yang bersamaan juga namun ditempat yang berbeda di hotel Arya duta Makassar, kami membekali pelatihan staf Bawaslu, guna dalam menerima laporan dari Panwaslu kabupaten atau temuan dari bawaslu sendiri"pungkasnya.(Mp10)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar